Golkar: Bila Presiden Usulkan KSAD Jadi Panglima, Komisi I Akan Dukung 100 Persen

Kehadira n KSAD Jenderal Andika Perkasa melepas keberangkatan Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Eropa menimbulkan spekulasi akan terpilih menjadi Panglima TNI.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Okt 2021, 13:47 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 13:47 WIB
KSAD Paparkan Status Taruna Akmil Enzo Allie
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberi keterangan pers terkait taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes AD, Jakarta, Selasa (13/8/2019). Menurut Andika, Enzo berpegang teguh kepada Pancasila. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke Eropa menimbulkan spekulasi bahwa Jenderal Andika Perkasa yang akan terpilih menjadi Panglima TNI.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Bobby Rizaldi menyatakan selama SurPres tentang panglima belum dikirimkan ke DPR, semua Kepala Staf TNI masih berpeluang menjadi panglima.

“Kami di Komisi 1 tetap obyektif selama belum ada surpres ke DPR, semua Ka Staff memiliki peluang yang sama menjadi Panglima TNI stelah pak Hadi pensiun. Kehadiran KSAD di event bersama Presiden, tidak perlu dijadikan spekulasi bahwa peluang menjadi Panglima TNI lebih besar dari Ka staff lain,” kata Bobby saat dikonfirmasi, Sabtu (30/10/2021).

Meski demikian, apabila benar nantinya Presiden Jokowi mengusulkan KSAD Andika, Bobby mengklaim Komisi I pasti akan mendukung hal tersebut. “Bila pak Andika yang diusulkan bapak Presiden, saya yakin komisi 1 akan 100% mendukung,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kode KSAD Jadi Panglima?

Sementara itu, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyatakan kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke Eropa bukan hal istimewa.

Menurut dia, meski mengawal keberangkatan Jokowi, hal tersebut bukan berarti kode Andika yang akan terpilih menggantikan posisi Panglima TNI.

“Sebenarnya enggak ada yang istimewa ya dari peristiwa ini. Pelepasan keberangkatan Presiden ke luar negeri memang agenda protokoler kenegaraan yang lazimnya dihadiri oleh pimpinan TNI-Polri dan kepala daerah setempat,” kata Khairul saat dikonfirmasi, Sabtu (30/10/2021).

Khairul mengingatkan ketidakhadiran Panglima TNI dikarenakan sedang tidak berada di Jakarta.

“Nah, dalam kasus hari ini, Panglima TNI tidak hadir dan diwakili oleh KSAD karena memang Panglima sedang tidak berada di Jakarta. Kemarin Pak Hadi menghadiri pelantikan Taruna akademi TNI, sedangkan hari ini ada agenda di Surabaya dan di Singapura,” katanya.

Oleh karena itu, kehadiran Andika untuk melepas rombongan istana menurutnya tidak berarti adalah kode bahwa Andika lah yang akan mengisi posisi Panglima TNI.

“Menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KSAD dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI. Kecuali jika Panglima sedang di Jakarta tapi yang diminta hadir adalah KSDA, itu baru aneh dan layak ditangkap sebagai sinyal,” tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya