Kapolda Metro Bentuk Dream Team: Kawal Masyarakat Supaya Boboknya Tenang

Tugas mereka berkeliling mengamankan Ibu Kota dari aksi tawuran, balap liar yang mengganggu keselamatan di malam hari.

oleh Yopi Makdori diperbarui 30 Okt 2021, 18:11 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 18:11 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menggandeng anggota lalu lintas untuk menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19. (Foto:Liputan6/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berencana membentuk tim khusus untuk menyikapi tuntutan masyarakat Jakarta terkait keamanan pada malam hari. Tim dimaksud diberi nama 'Dream Team' yang berpatroli pada malam hari di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Lalu banyak masukan melalui media sosial untuk mengantisipasi kejahatan pada malam hari. Saya berencana akan membuat sebuah Dream Teams yang akan melahirkan heroes-heroes baru untuk mengawal masyarakat supaya boboknya (tidur) tenang," katanya di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Fadil Imran mengatakan, tim itu akan diberikan pelatihan. Kemampuan mengemudi, kemampuan pengetahuan tentang HAM kemampuan tentang komunikasi, dan kemampuan tentang kejahatan.

"Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua nanti saya akan berikan pelatihan khusus saya akan siapkan helmnya, kendaraannya, senjatanya. Kemudian kami juga akan siapkan SOP-nya juga supaya jangan ada lagi ada Jaguar, Kobra, apalagi itu tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam," kata Fadil.

Fadil berniat mengumpulkan mereka pada pekan depan. Dia menekankan bahwa tugas mereka hanya dari pukul 10:00 malam sampai 05:00 Subuh untuk berkeliling mengamankan Ibu Kota dari aksi tawuran, balap liar yang mengganggu keselamatan di malam hari. 

"Jadi dia tugasnya hanya jadi polisi di malam hari. Nanti silakan kalau televisi mau meliput kegiatannya karena kemampuannya sudah kita latih standar dan peralatannya sudah kita tentukan SOP sudah kita buat, kita nggak takut lagi dia aneh-aneh di lapangan," katanya. 

Menurutnya tim yang dilatih bakal memahami konsepsi tentang hak asasi manusia (HAM). Hal ini agar tak berujung pada debat kusir bilamana hendak memeriksa seseorang. 

"Dia sudah mengerti tentang HAM, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi dan kejahatan dan bagaimana dia mengecek identitas. Kalau ketemu orang mabuk bagaimana dia mengecek kadar alkohol dalam darahnya apa. Nggak seperti sekarang debat kusir. Nggak jelas," tegasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak yang Menyimpang

Fadil mengaku bahwa selama ini banyak yang yang sedikit menyimpang karena tak dilatih terlebih dahulu.

"Akhirnya dia tumbuh berkembang sendiri suka-suka dia. Nah saya minta ini salah kita juga karena tidak latih mereka tidak mendidik mereka tidak membuat spek mendasar aspek peralatan," katanya.

Demikian juga soal pemahaman anggotanya terhadap undang yang melekat di mereka.

"Menggeledah orang, memeriksa orang yang namanya tertangkap tangan dan sebagainya. Ini semua harus kita latih dan kita siapkan," kata dia. 

Langkah itu menurut Fadil bakal memermak wajah Polda Metro Jaya.

"Ini akan menjadi wajah baru Polda Metro Jaya polisi di malam hari. Pokoknya no place to hide. Semua akan pasti ditemukan bila ingin melakukan kejahatan di Jakarta. Tanggung jawab semua ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya