Penjelasan Wagub DKI soal Sumur Resapan di Trotoar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai kesalahpahaman yang tersebar luas dalam sebuah video tentang pembangunan sumur resapan di trotoar Ibu Kota.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Nov 2021, 10:55 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 10:54 WIB
Wagub DKI Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai kesalahpahaman yang tersebar luas dalam sebuah video tentang pembangunan sumur resapan di trotoar Ibu Kota.

Riza menyebut pandangan orang yang merekam video tersebut keliru. Sebab sumur resapan itu tetap berfungsi untuk menyerap air.

Hal tersebut disampaikan Riza melalui unggahan di media sosial instagram @arizapatria.

"Air akan masuk (dari permukaan jalan) melalui tali-tali air ke bak kontrol yang (berbentuk) kotak," bunyi unggahan Riza yang dikutip pada Selasa (9/11/2021).

Tali-tali air merupakan celah yang dibuat pada dinding trotoar yang berbatasan dengan jalanan. Kata Riza, model sumur resapan tersebut telah dipakai di wilayah Gandaria City.

"Air akan disaring, ada penyaring sederhana, sebelum masuk ke sumur resapan (yang berbentuk) bulat," jelas Riza.

Sementara itu, dalam video yang diunggah Riza tersebut perekam menyebut adanya kebodohan yang dilakukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta. Yakni membuat sumur resapan di atas trotoar yang lebih tinggi daripada permukaan jalan.

"Terus air apa yang akan meresap ke dalam? Ini Pemprov DKI Jakarta betul-betul akalnya enggak jalan," kata dia.

Cegah Banjir

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pengerukan lumpur sungai hingga waduk di Ibu Kota merupakan salah satu upaya untuk menambah daya tampung drainase. Kata dia, hal tersebut merupakan langkah untuk mencegah terjadinya banjir.

"Volume daya tampung air, kapasitas tampung air itu yang harus kita tingkatkan. Pertama adalah dengan cara melakukan pengerukan sedimen yang ada, yang menumpuk," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (2/11/2021).

Lanjut dia, sebanyak 13 sungai hingga 30 waduk dan situ di Jakarta dilakukan pengerukan. Sebanyak 257 alat berat digunakan untuk melakukan pengerukan lumpur tersebut. Selain itu, Riza menyatakan Pemprov DKI juga terus mengupayakan menambah pembangunan sumur resapan.

"Alhamdulillah keliatan dampaknya dari gerebek lumpur atau pengerukan keliatan dampaknya sumur resapan juga keliatan dampak," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya