Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menargetkan membangun 26.932 titik sumur resapan di wilayah Ibu Kota hingga akhir Desember 2021. Kata dia, saat ini pihaknya akan terus mengejar target yang ditentukan.
"Jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik sampai akhir Desember. Nah, ini yang sedang kami upayakan," kata Riza, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga
Lanjut dia, pengerjaan tersebut sudah berdasarkan anggaran yang ada. Dalam pengerjaannya sudah ditenderkan menggunakan e-katalog.
Advertisement
Riza juga menyatakan untuk pencapaian target tersebut menjadi tanggung jawab dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
"Sudah ditenderkan pakai e-katalog kan tinggal proses pelaksanaan, tinggal tunggu sampai selesai," ucapnya.
Sebelumnya, target pembangunan sumur resapan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, yakni 1,8 juta titik sumur resapan atau 60 titik sumur resapan tiap satu rukun tetangga (RT).
Sementara itu, DPRD DKI Jakarta mencoret anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem, Nova Paloh mengungkapkan bahwa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan anggaran pembangunan sumur resapan sebesar Rp 330 miliar pada KUA-PPAS 2022.
Namun alokasi tersebut dihapus saat pembahasan Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta pada Rabu (24/11/2021) lalu.
"Di-nol-kan (anggaran sumur resapan) dari forum Banggar kemarin. Jadinya tidak ada kegiatan lagi untuk sumur resapan," ujar Nova dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Â
Â
Anggaran Sepakat Dicoret
Nova menjelaskan, anggaran sumur resapan telah dipangkas lebih dari separuh sehingga tersisa Rp 120 miliar saat pembahasan di Komisi D DPRD DKI sebelum dibawa ke Rapat Banggar.
"Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp 120 miliar. Kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya di-nol-kan," ucapnya.
Dengan dicoretnya anggaran sumur resapan tersebut, maka program drainase vertikal sebagai salah satu upaya penanganan banjir di Jakarta itu tak akan lagi dilaksanakan pada 2022.
Â
Advertisement