Polisi: Mahasiswi yang Bunuh Diri di Makam Mojokerto Diduga Depresi

Gatot menerangkan, berdasar keterangan dari orangtua kematian WNR mengarah ke bunuh diri.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 04 Des 2021, 14:53 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Sebuah video yang menunjukkan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan seorang pria yang ingin bunuh diri menjadi viral. pexels.com/@guilman-2204305

Liputan6.com, Jakarta Polres Mojokerto masih menginvestigasi kasus kematian salah satu mahasiswi Universitas Brawijaya Malang. Penyelidikan sementara, korban WNR (23) meninggal akibat bunuh diri.

Jasad WNR ditemukan warga di sebuah makam Desa Japan, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (2/12/2022) sore.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko menerangkan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap penyebab kematian WNR. Salah satu saksi berasal dari pihak keluarga dalam hal ini orangtua korban.

Gatot menerangkan, berdasar keterangan dari orangtua kematian WNR mengarah ke bunuh diri.

"Fakta-fakta bunuh diri sesuai dengan keterangan dari ibunya karena ditemukan minuman yang mengandung potasium sianida," kata Gatot saat dihubungi, Sabtu (4/11/2021).

Gatot menerangkan sesuai keterangan yang diutarakan oleh ibu korban kepada penyidik beberapa waktu lalu. Bahwasanya, korban diduga mengalami depresi.

"Ibunya sudah pernah membawa korban untuk konsultasi di Rumah Sakit Jiwa. Dan sudah diberi obat juga," ucap dia.

Gatot menerangkan, ibu korban juga menyampaikan, bahwa kondisi kesehatan mental dari korban sempat mengalami perubahan pascaberobat.

Namun, depresi kambuh usai bapak kandung meninggal. Ditambah lagi, korban sampai saat ini belum menyelesaikan pendidikan di Univeristas Brawijaya Malang.

"Agak mulai iya (kambuh) depresinya ditambah lagi yang bersangkutan belum berhasil untuk kelar kuliahnya. Itu salah satunya," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menolak Diotopsi

Sebelumnya, polisi menerima informasi dari masyarakat terkait temuan jasad seorang wanita di sebuah pemakaman pada Kamis kemarin. Belakangan diketahui identitasnya adalah WNR (23).

"Kita tindak lanjuti dengan membawa ke pukesmas terdekat itu di Kecamatan Sooko," ujar dia.

Gatot menerangkan, orangtua korban kala itu menolak permintaan kepolisian untuk mengotopsi jasad korban. Sebab, orangtua telah mengetahui korban meninggal akibat menenggak minuman mengandung potasium sianida

"Pada saat dimintai otopsi ibunya menolak itu langkah awal kejadianya," terang dia.

Gatot mengatakan, kepolisian kemudian menyarankan agar ibu korban membuat Laporan Polisi (LP).

"Karena sewaktu-waktu kalau ada dugaan lain kita bisa melakukan langkah," tandas dia.


Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.   

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya