6 Fakta Terkait Gunung Semeru Meletus

Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meletus Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Des 2021, 10:32 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 06:26 WIB
Penampakan Terkini Gunung Semeru
Gunung Semeru menjulang sehari setelah erupsi di atas desa Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (17/1/2021). Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meletus pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.

Sumber BPBD Jawa Timur melaporkan, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas yang turun mengarah Curah Kobokan. Warga pun diimbau menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru.

Erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal hingga dua kecamatan terpantau gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu sore 4 Desember 2021.

"Iya benar, kondisi Gunung Semeru seperti yang ada di dalam video di media sosial," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Rapli Handoko kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Sabtu sore 4 Desember 2021.

 

Berikut fakta-fakta terkait erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 sihimpun Liputan6.com:

 

1. Dua Kecamatan di Lumajang Gelap Gulita

Gunung Semeru Meletus
Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia.

Gunung Semeru mengalami erupsi yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik tebal.

Pos pantau Gunung Sawur melaporkan pada pukul 14.54 WIB, Sabtu 4 Desember 2021, awan panas guguran turun mengarah Curah Kobokan. Situasi saat ini seputaran Kobokan hujan deras.

Erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal hingga dua kecamatan terpantau gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu sore.

"Iya benar, kondisi Gunung Semeru seperti yang ada di dalam video di media sosial," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Rapli Handoko kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.

 

2. Warga Berhamburan Menyelamatkan Diri

Penampakan Erupsi Gunung Semeru
Petugas polisi memeriksa lokasi penambangan pasir yang terkena dampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Selasa (1/12/2020). Pihak berwenang sedang memantau beberapa gunung berapi setelah sensor mendeteksi peningkatan aktivitas dalam beberapa minggu terakhir. (AP Photo)

Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur meletus. Warga pun berhamburan menyelamatkan diri dari awan panas erupsi.

Gatot pun membenarkan adanya sebuah video yang ramai di media sosial tentang warga yang berlarian akibat dampak erupsi Gunung Semeru.

"Iya benar, kondisi Gunung Semeru seperti yang ada di dalam video di media sosial," tutur dia.

Gatot menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya, kejadian tersebut sekitar pukul 14.49 WIB. Akibat peristiwa itu, Pos Pantau Gunung Sawur melaporkan adanya informasi getaran banjir Pukul 14:47 WIB, mengarah ke Curah Kobokan.

"Pukul 14.54 wib, Pos Pantau Gunung Sawur melaporkan adanya Awan Panas Guguran (APG) yang turun mengarah Curah Kobokan," kata Gatot.

 

3. Warga Sekitar Aliran Lahar Diimbau Menjauh

Menyusuri Eksotis Gunung Semeru
Terlepas dari segala kisah mistis yang mengiringinya, Ranu Kumbolo menyajikan nuansa damai bagi siapapun yang memandangnya (Liputan6.com/Andi Jatmiko).

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas berapi dan mengeluarkan awan panas guguran ke arah Curah Kobokan.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santoso mengimbau warga yang tinggal di sekitaran sungai yang dialiri lahar gunung semeru, untuk menjauh.

"Kita sudah koordinasi dengan BPBD setempat untuk upaya evakuasi warga," ujarnya.

Situasi di sekitaran Gunung Semeru saat ini tengah hujan deras.

"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," ucap Budi.

 

4. Satu Orang Meninggal dan Ratusan Orang Mengungsi

Gunung Semeru
Foto: Dok. Tim Ekpedisi 7 Summits in 100 Days.

 

Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Masdar melaporkan ada satu orang yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021). Menurut dia, korban meninggal tersebut berada di daerah sekitar Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur

"Ada 1 orang yang meninggal dunia dari Curah Kobokan. Tadi sudah akan dibawa oleh mobil ambulans dan mudah-mudahan sudah terangkut," kata Indah dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Sabtu malam.

Menurut dia, terdapat 400 keluarga di daerah Curah Kobokan. Sebagian besar telah mengungsi dan beberapa masih dilakukan evakuasi. Indah menyebut proses evakuasi cukup sulit karena tebalnya lumpur.

 

5. Kronologi Gunung Semeru Meletus

Penampakan Terkini Gunung Semeru
Gunung Semeru menjulang di atas desa Lumajang, Jawa Timur, setelah meletus sehari sebelumnya, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1). (Juni Kriswanto / AFP)

Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengungkapkan kronologi meletusnya Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur, Sabtu 4 Desember 2021.

Menurut dia, Gunung Semeru terpantau mengeluarkan laharan pada pukul 13.30 WIB sebelum mengalami erupsi.

"Kejadian awalnya memang diawali oleh laharan, karena memang ada lahar, ada hujan. Lahar itu terjadi pada pukul 13.30 WIB," kata Kristianto saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu 4 Desember 2021.

Kendati begitu, kata dia, guguran awan panas itu sempat tak terlihat karena tertutup oleh kabut. Barulah pada pukul 14.50 WIB, laharan mengalami peningkatan setelah terlihat dari seismograf.

"Awan panasnya sendiri ini kejadiannya tidak bisa kelihatan awalnya karena tertutup kabut. Kemudian, pada pukul diperkirakan dari seismograf jadi amplitudonya mulai meningkat sekitar pukul 14.50 WIB," katanya.

Kristianto menyebut Gunung Semeru memang kerap mengalami erupsi atau letusan. Hanya saja, letusan kali ini mengarah ke Besuk Kobokan Desa Supit Utang Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

"Semeru itu kan memang kalau erupsi kan letusan masih terus terjadi tiap hari, sering terjadi. Tapi ini yang terjadi tadi itu awan panas guguran, mengarahnya ke arah Besuk Kobokan," ujar dia.

Kristianto menyampaikan saat ini erupsi sudah mulai menurun. Namun, dia memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan.

"Kalau dari kejadiannya sudah menurun kalau kita lihat dari amplitudo seismografnya," pungkas Kristianto.

 

6. PVMBG Terus Pantau

Menyusuri Eksotis Gunung Semeru
Jangan menoleh ke belakang jika cinta dihatimu ingin abadi. Begitulah bisik mesra Tanjakan Cinta Semeru. (Liputan6.com/Andi Jatmiko).

Kristianto mengatakan erupsi Gunung Semeru Jawa Timur sudah menurun. Namun, PVBMG terus memantau potensi erupsi susulan Gunung Semeru.

Dia pun meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Semeru tak mendekati aliran sungai yang berhulu. Khususnya, yang ada di Besuk Kobokan sebab laharan Gunung Semeru mengarah ke daerah itu.

"Ini masih kita pantau kemungkinan-kemungkinannya (erupsi susulan). Yang jelas, masyarakat untuk tidak mendekati aliran sungai yang berhulu disana yaitu Besuk Kobokan dan Besuk Kembar. Terutama, Besuk Kobokan," tegas dia.

Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru

Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya