PVMBG: Curah Hujan Tak Picu Erupsi, tapi Dapat Sebabkan Banjir Lahar

Kepala PVMBG menerangkan bahwa erupsi bukan didorong tenaga dari luar permukaan bumi, melainkan muncul dari dalam permukaan bumi atau disebut tenaga endogen.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Des 2021, 16:41 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 16:09 WIB
Kondisi Terkini Pasca Erupsi Gunung Semeru
Jembatan di lereng yang hancur diterjang lahar yang mengalir, terlihat pasca erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu (4/12/2021). Warga pun diimbau menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani menerangkan bahwa curah hujan tak mempengaruhi sebuah gunung untuk erupsi. Menurut dia, volume air dari hujan hanya dapat memicu banjir lahar.

"Tidak ada kaitannya (dengan erupsi), tetapi curah hujan itu memicu kejadian banjir lahar," katanya dalam sebuah konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).

Di mana air hujan dapat mengangkut material cukup besar yang berada di puncak gunung.

"Material itu berasal dari gunung api, airnya dari hujan," jelas Andiani.

Erupsi Muncul dari Dalam Permukaan Bumi

Kepala PVMBG ini kembali menerangkan bahwa erupsi bukanlah didorong oleh tenaga dari luar permukaan bumi, melainkan muncul dari dalam permukaan bumi atau yang acap disebut tenaga endogen.

"Ada pergerakan magma dari dalam ke permukaan, itu yang disebut energi-energi dari dalam. Salah satunya itu, bisa gas, bisa juga magma. Sehingga sebetulnya proses pengeluaran material dari badan bumi itu sangat dipengaruhi oleh tenaga dari dalam bumi itu sendiri," ujar Andiani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya