Usai Nataru, Pemerintah Kaji Pemberangkatan Jemaah Umrah

Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah telah membuat keputusan soal pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Des 2021, 17:03 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 17:03 WIB
FOTO: Melihat Lebih Dekat Pelaksanaan Umrah di Masa Pandemi COVID-19
Umat muslim memakai masker untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona COVID-19 saat berdoa di depan Al Safaa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (30/5/2021). (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah telah membuat keputusan soal pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Pemerintah sekarang konsentrasi nataru dulu, agar mudah-mudahan Nataru bisa dikendalikan dengan baik, baru setelah itu kita akan melihat kapan kita akan buka untuk kegiatan umrah," kata dia saat jumpa pers daring, Senin (6/12/2021).

Namun demikian, Airlangga mengatakan pemerintah menyambut baik keputusan Saudi yang sudah membuka keran jemaah umrah yang bervaksin Sinovac.

Karena sebelumnya, Saudi tidak memasukkan jenis vaksin tersebut kedalam jemaah yang dibolehkan melakukam ibadah umrah.

"Pemerintah masih melihat dan menyambut baik bahwa Saudi sudah menerima Sinovac untuk melakukan umrah dan masih diberlakukan adanya karantina," jelas Airlangga.

 

Pemerintah Siap

Pada prinsipnya, lanjut Airlangga, pemerintah Indonesia siap memberangkatkan jemaah umrah ketika kondisinya sudah terkendali, khususnya pasca giat Nataru dan ancaman varian Omicron.

"Karena di berbagai negara juga dikhawatirkan terkait kasus Omicron, maka tentu pemerintah akan melakukan quarantine yang 10 hari dan akhirnya ini menjadi pada pertimbangan saat kita menghadapi varian Omicron," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya