BNPB: Desa Terdampak Erupsi Semeru Sudah Bisa Diakses

Abdul Muhari mengatakan, desa terisolir dampak bencana erupsi Gunung Semeru sudah tidak ada.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Des 2021, 21:12 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 20:50 WIB
Pencarian dan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Foto udara Tim SAR (oranye dan hijau) melakukan operasi pencarian orang hilang menyusul erupsi Gunung Semeru di desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal sampai Minggu sore berjumlah 14 orang. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan desa terisolasi dampak bencana erupsi Gunung Semeru sudah tidak ada.

Terutama, desa-desa di Kecamatan Pronojiwo, titik terdekat dengan Semeru.

"Data diterima Pusdalops BNPB, per hari ini semua desa terdampak di Pronojowo, yang paling dekat dengan puncak Semeru, itu untuk semua desa terdampak sudah dapat diakses, kecuali sisi utara Curahkobokan. Tetapi itu bisa diakses dari sisi Lumajang," kata Abdul saat jumpa pers daring, Senin (6/12/2021).

Terkait korban yang terus bertambah, Abdul menjelaskan hal tersebut bergantung situasi di lapangan. Terutama Tim SAR saat melakukan pencarian.

Sementara, Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Brigadir Jenderal TNI Wurjanto menambahkan, pencarian korban saat ini tengah terkendala cuaca.

"Jadi ini cuaca kendala bagi pencarian, jadi mudah-mudahan cuaca ke depan cukup bagus, sehingga memudahkan informasi dari masyarakat menemukan korban yang belum ditemukan," jelas Wurjanto dalam kesempatan yang sama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Posko Terpadu

Wurjanto terus menghimpun informasi dan laporan warga dan para keluarga yang merasa kehilangan sanak saudaranya ke posko terpadu.

Dia berjanji, saat cuaca mendukung, timnya akan semaksimal mungkin mencari mereka yang dilaporkan belum ditemukan.

"Tim kami cukup banyak, tapi cuaca kita waspadai terus, karena saat hujan turun dapat membahayakan personel SAR," kata Wurjanto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya