Presiden Jokowi Dijadwalkan Tinjau Posko Korban Letusan Semeru Hari Ini

Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk memberikan bantuan langsung kepada para korban awan panas guguran Semeru.

oleh Rinaldo diperbarui 07 Des 2021, 06:55 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 06:55 WIB
Kondisi Pengungsi Korban Erupsi Gunung Semeru
Warga terdampak letusan gunung Semeru mengungsi di tempat penampungan sementara di desa Sumber Wuluh di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejauh ini warga terdampak Gunung Semeru erupsi di wilayah Pronojiwo, Lumajang, mengungsi di sejumlah tempat. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melihat langsung korban awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) pagi.

"Bapak Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Lumajang untuk melihat langsung kondisi terkini dari bencana erupsi Semeru," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Gunung Semeru diketahui mengalami letusan pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.

"Besok Beliau berangkat dari Halim Perdanakusumah pada pagi hari, dan seharian akan di lokasi kabupaten Lumajang dan sekitarnya," ujar Heru.

Presiden Jokowi rencananya meninjau sejumlah titik, antara lain posko-posko yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur, TNI dan Polri.

"Serta tentunya dapur umum yang telah disiapkan oleh Menteri Sosial dan mungkin juga karena jaraknya tidak terlalu jauh dari posko-posko itu ada rumah sakit di mana saat ini sedang ada 2 atau 3 korban terkena awan panas," ungkap Heru.

Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk memberikan bantuan langsung kepada para korban awan panas guguran Semeru.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan melalui data Pusdalops, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru. Sebanyak lima dari total korban meninggal belum bisa diidentifikasi.

"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

Ia memerinci, korban meninggal dunia yang dilaporkan 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan delapan orang di Kecamatan Candipuro. Korban meninggal di Kecamatan Pronojiwo, terdapat lima jenazah yang belum teridentifikasi, sedangkan dua jenazah sudah berada di RSUD Pasirian dan tiga jenazah lain ditemukan di RT 16/05 Curah Kobokan, sekitar pukul 14.15 WIB.

"Sembilan korban lain di Kecamatan Pronojiwo sekarang sudah dimakamkan," ujarnya.

 

Masih Ada 27 Korban Hilang

Pada delapan jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat satu jenazah korban ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, yang masih belum teridentifikasi.

"Kami juga menerima laporan Pusdalops, masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian, dan total masyarakat terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang," kata dia.

Dia menjelaskan, jumlah pengungsi di 19 titik pengungsian sebanyak 2.004 jiwa dengan rincian 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian. Kebutuhan logistik dasar, permakanan, selimut, matras untuk para pengungsi sudah terpenuhi. Jika nantinya masih membutuhkan penambahan, ia menjelaskan kementerian/lembaga sudah siap untuk memenuhi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya