Cerita Pengungsi Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Ingin Punya Rumah Lagi

Usai dua pekan pascaterjangan guguran lahar Semeru, kehidupan di Kecamatan Pronojiwo mulai bergeliat lagi. Hal tersebut diungkapkan warga dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Didin.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2021, 12:08 WIB
Diterbitkan 20 Des 2021, 11:00 WIB
Donasi Rp 1 M bagi Warga Terdampak Erups Semeru
Kepala Kantor Wilayah III PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iriska Dewayani (kiri) berdialog dengan warga terdampak Erupsi Semeru di tenda pengungsian Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin (13/12/2021). (Liputan6.com/HO/BTN)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Senin (20/12/2021), Ketua DPR RI Puan Maharani akan berkunjung kerja ke Jawa Timur. Salah satu wilayah yang akan didatangi Puan adalah Kabupaten Lumajang untuk mengunjungi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Puan akan mendatangi Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Senin (20/12/2021). Pronojiwo merupakan salah satu wilayah paling terdampak akibat meletusnya Gunung Semeru beberapa waktu lalu.

"Kami ingin memastikan bagaimana kondisi para warga terdampak erupsi Gunung Semeru, khususnya di wilayah Pronojiwo yang saat ini cukup terisolasi akibat akses jalan utama di daerah tersebut terputus," ujar Puan.

Sementara itu, usai dua pekan pascaterjangan guguran lahar Semeru, kehidupan di Kecamatan Pronojiwo mulai bergeliat lagi. Hal tersebut diungkapkan warga dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Didin.

Beberapa rumah yang masih berdiri, tampak ramai dengan warga sekitar yang berkumpul. Setiap pagi, sebagian pengungsi menengok rumah mereka dan membersihkan sebisanya.

Menurut Didi, pada sore hari mereka kembali ke pengungsian, namun tak sedikit pula yang menumpang ke rumah keluarga atau kerabat di lokasi yang lebih aman.

"Yang paling penting bagi kami sekarang kapan rumah kami yang hancur ini bisa diperbaiki, supaya kami bisa punya tempat tinggal lagi," cerita Didi.

Warga mengaku masih trauma dan was-was setiap langit mulai mendung. Peristiwa 15 hari yang lalu tak mudah dilupakan.

 

Cerita Warga yang Selamat

Donasi Rp 1 M bagi Warga Terdampak Erups Semeru
Kepala Kanwil III Bank BTN Iriska Dewayani (kiri) berdialog dengan warga terdampak Erupsi Semeru di tenda pengungsian Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12/2021). Sebelumnya BTN, memberikan bantuan berupa obat-obatan, makanan, selimut, tenaga medis dan tenda pengungsian. (Liputan6.com/HO/BTN)

Kemudian cerita datang dari Toha (55), petani salak warga dusun Sumbersari. Ia menceritakan saat itu lahar datang tiba-tiba dan membuat dirinya serta keluarganya nyaris tewas.

Toha bersama istrinya berusaha menyelamatkan diri dan membawa cucu mereka, Rara yang masih berusia 6 bulan.

Motor yang ia kendarai terjebak karena jalan keluar satu-satunya sudah terhalang abu vulkanik, material lahar dan pohon. Mereka berhasil selamat setelah ditolong oleh mobil warga setempat.

Toha dan Didin, bersama sekitar 100 warga lainnya kini mengungsi di SMPN 02 Pronojiwo. Mereka menempati ruang kelas yang dialihfungsikan menjadi bangsal.

Kegiatan belajar mengajar yang masih berlangsung di tempat yang sama, dipindahkan ke Musala dan Masjid.

Di posko SMPN 02 ini, terdapat tenda-tenda besar yang difungsikan sebagai dapur umum dan tempat penyimpanan barang bantuan.

 

Wilayah Paling Terdampak

Kisah Pilu Korban Erupsi Gunung Semeru, Harta Benda Dijarah saat Mengungsi
Miris, rumah pengungsi Gunung Semeru dijarah. (pexels/suhairi tri yadhi).

Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro adalah dua wilayah yang paling terdampak guguran Gunung Semeru. Akses utama menuju Pronojiwo putus total usai jembatan Gladak Perak di desa Sumberwuluh ambruk diterjang awan panas dan lahar dingin 4 Desember 2021 lalu. Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Lumajang – Malang melalui jalur Selatan.

Perbaikan jembatan ini rencananya dimulai awal tahun depan dan diperkirakan membutuhkan waktu hingga 9 bulan. Solusi sementara yang ditempuh adalah membangun jembatan gantung di lokasi yang sama.

Pengukuran struktur tanah dan konstruksi awal jembatan gantung sudah dimulai dan akan memakan waktu dua bulan.

Jembatan gantung ini nantinya hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan mobil ambulans untuk kondisi darurat.

Tujuannya agar akses pendistribusian logistik dan penanganan bencana tetap lancar. Untuk kendaraan roda empat pemerintah daerah menyiapkan alternatif baru.

Belum jelasnya rencana rehabilitasi rumah warga dan terisolirnya wilayah Pronojiwo membuat masa pemulihan semakin sulit bagi warga di tempat ini.

"Kami selama ini seperti dianaktirikan karena semua perhatian di Candipuro," ungkap seorang warga.

Bupati Lumajang Toriqul Haq mengaku sudah memulai langkah perbaikan, namun pihaknya membutuhkan dukungan dari pusat untuk bisa bekerja membangun kehidupan baru bagi rakyatnya.

"Sekarang semua sudah on-progress hanya perlu dipercepat dengan dorongan dari Pusat," ucap Toriqul.

Ia menyambut gembira rencana kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani ke wilayahnya.

"Kedatangan Puan bisa membantunya mengurai dan menyelesaikan banyak hal," tutup Toriqul.

Sejarah Erupsi Gunung Semeru

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya