Liputan6.com, Jakarta - Patriots Day merupakan film bergenre drama thriller yang diangkat dari kisah nyata. Pembuatan film ini dimulai pada 29 Maret 2016 lalu di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).
Patriot Days diproduksi oleh CBS Films dan mulai tayang di bioskop Amerika pada 13 Januari 2017.
Advertisement
Baca Juga
Film Hollywood ini mengisahkan tentang kejadian kelam yang dialami Amerika pada 2013 lalu. Lebih tepatnya, film ini mengisahkan tenang pengeboman yang terjadi di Boston.
Ketika acara Boston Marathon dilaksanakan, tragedi bom terjadi dan menewaskan 3 orang sementara banyak korban lain yang mengalami luka-luka.
Film ini dibintangi oleh aktor Mark Wahlberg. Dengan disutradarai Peter Berg, film ini menjadi kali ketiga kolaborasinya bersama Mark Wahlberg. Sebelumnya, mereka sudah sempat bekerja sama dalam film Lone Survivor dan Deepwater Horizon.
Selain Mark Wahlberg, film Patriots Day dibintangi Kevin Bacon, John Goodman, JK Simmons, Michelle Monaghan, Alex Wolff, Themo Melikidze, dan Vincent Curatola.
Adapun film ini mengisahkan tentang peristiwa bom yang meledak di event Boston Marathon. Dalam film ini, penonton akan diajak melihat peristiwa tersebut dari sudut pandang Sersan Tommy Saunder yang diperankan Mark Wahlberg.
Sersan Tommy sendiri merupakan anggota kepolisian yang ikut menjaga gelaran Boston Marathon. Setelah bom meledak, ia juga ikut membantu FBI menemukan pelakunya.
Sehingga, film ini menampilkan upaya polisi dan FBI dalam menemukan pelaku bom di Boston Marathon. Akhir film ini juga memperlihatkan pelaku bom Boston yang berhasil tertangkap.
Â
Pelaku Teror Bom Boston Lolos dari Hukuman Mati
Di sisi lain, pengadilan banding di Boston membebaskan pelaku teror bom, Dzhokhar Tsarnaev dari hukuman mati. Ia dan kakaknya adalah pelaku teror bom di acara lari maraton Boston pada 2013.
Dilansir AP News, Sabtu 1 Agustus 2020, pengadilan banding menyebut hakim tidak melakukan seleksi secara layak terhadap para juri di pengadilan ini, sehingga ada bias. Pengadilan baru pun akan dilakukan.
"Jangan salah: Dzhokhar akan menjalani sisa hari-harinya di penjara dengan satu-satunya masalah adalah apakah dia akan mati lewat eksekusi," ujar Hakim O. Rogeriee Thompson yang menulis putusan.
Keputusan itu diambil di Pengadilan Banding Sirkuit Pertama AS yang berada di Boston. AS memiliki sembilan sirkuit pengadilan banding dan tiap pengadilan mengurus lebih dari satu negara bagian.
Â
Advertisement
Pelaku Bom Boston
Dzhokhar Tsarnaev saat ini berusia 27 tahun. Aksi teror bom itu membunuh tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang lain.
Aksi radikal itu dilancarkan Dzhokhar bersama kakaknya, Tamerlan Tsarnaev. Tamerlan yang waktu itu berusia 26 tahun terluka dan tewas saat penangkapan.
Atas tindakan teror bom tersebut, Dzhokhar mendapat hukuman suntik mati.
Kuasa hukum Dzhokhar Tsarnaev, David Patton, mengaku bersyukur atas putusan hakim banding. Ia menyebut jika ingin ada hukuman mati maka pengadilan tidak boleh bias.
"Sekarang terserah pemerintah untuk menentukan apakah para korban dan pihak Boston untuk menjalankan peradilan kedua, atau menutup tragedi mengerikan ini dengan menyetujui penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas," ujar Patton.