Tren Kedatangan Luar Negeri Meningkat, Pemerintah Tambah 3 Fasilitas Karantina Terpusat

Dengan penambahan tiga fasilitas tersebut, kini sudah ada tujuh tempat yang bakal dijadikan karantina terpusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2021, 20:26 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 20:26 WIB
Kasus COVID-19 Menurun, Rusun Isolasi Nagrak Cilincing Ditutup
Kendaraan petugas melintas di depan tower 3 Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta, Rabu (1/9/2021). Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memfungsikan dua rusun teresebut sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 akibat melonjaknya pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Juni lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menambah tiga fasilitas karantina terpusat di wilayah DKI Jakarta. Fasilitas karantina terpusat ini diperuntukkan bagi warga negara Indonesia (WNI) dengan kategori utama.

WNI yang dimaksud ialah pekerja migran Indonesia (PMI), mahasiswa atau pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan aparatur sipil negara (ASN) yang melakukan perjalanan tugas di luar negeri.

"Saat ini, direncanakan terdapat tiga fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

Tiga fasilitas karantina terpusat yang dipersiapkan ialah Rusun Penggilingan Pulogebang, Rusun Daan Mogot, dan Rusun Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta.

Saat ini, sudah ada empat fasilitas karantina terpusat di DKI Jakarta, yaitu Wisma Atlet Pademangan, Wisma Atlet Kemayoran, Rusun Pasar Rumput, dan Rusun Nagrak.

Wiku mengingatkan, Wisma Atlet dan Rusun bukan tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional WNA dan WNI yang berwisata keluar negeri. Wisma Atlet dan Rusun hanya diperuntukkan bagi WNI dengan kategori utama.

"Sedangkan untuk WNI atau WNA lainnya termasuk wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas yang sudah seharusnya dipesan sebelum kembali ke Indonesia," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Tren Kedatangan Meningkat

Sebelumnya, Wiku mengatakan tren kedatangan pelaku perjalanan internasional ke Indonesia meningkat dalam dua bulan terakhir. Peningkatan terlihat di tiga pintu kedatangan, yakni Bandara Soekarno Hatta, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, dan Pelabuhan Batam Center.

"Dalam dua bulan terakhir ini, tren kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia justru meningkat," ucapnya.

Di Bandara Soekarno Hatta, kata Wiku, kedatangan pelaku perjalanan internasional hanya sekitar 1.000 sampai 2.000 pada Oktober 2021. Sedangkan pada Desember 2021 naik menjadi 4.000.

Sementara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong pada akhir November 2021 hanya masuk 50 sampai 100 pelaku perjalanan internasional. Pada Desember 2021 naik menjadi 300 orang.

"Hal serupa juga dijumpai di Pelabuhan Batam Center yang pada awal November memiliki angka kedatangan sekitar 100 sampai 200 menjadi 200 sampai 400 pada pertengahan Desember," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya