Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi E Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo angkat bicara terkait penetapan lokasi penyelenggaraan Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Dia menyatakan penentuan lokasi tersebut tidak melibatkan DPRD DKI Jakarta.
"Lagi-lagi perencanaan Formula E ini ngawur. Buatnya pakai uang APBD tapi ambil keputusan sesuka hati. Ini uang rakyat DKI bukan uang Pak Sahroni," kata Anggara di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Advertisement
Anggara menyatakan, penyelenggaraan Formula E masih melibatkan APBD DKI. Kata Anggara, untuk pengambilan keputusan harus transparan dan akuntabel.
"Jangan bilang pelaksanaan Formula E tidak pakai APBD. Nyatanya progressnya bisa sampai saat ini karena kita sudah bayar Rp 560 miliar commitment fee pakai APBD," ucap dia.
Selain itu, dia mencurigai pengambilan keputusan pelaksanaan Formula E tidak taat administrasi karena banyak hal bermasalah yang disembunyikan.
"Kalau pengambilan keputusannya asal-asalan begini, wajar jika kita curiga ada banyak masalah yang ditutup-tutupi. Kami akan menjalankan fungsi pengawasan kami dengan memanggil penyelenggara, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta PT Jakpro untuk mendapat penjelasan selengkap-lengkapnya," jelas dia.
Sediakan 5 Lokasi Alternatif
Sebelumnya, Lokasi lintasan balap mobil listrik atau Formula E yang akan diselenggarakan pada 4 Juni 2022 diumumkan pada hari ini Rabu, 22 Desember 2021. Awalnya Pemprov DKI menyediakan lima lokasi alternatif untuk lebih lintasan Formula E.
"Tadi pagi diberikan approval sirkuit penyelenggaraan Formula E di Ancol. Kenapa Ancol, pertamanya Ancol dinamis, ikon Jakarta," kata Ketua Pelaksana Harian Formula E Ahmad Sahroni, saat konferensi pers di Ancol, Rabu (22/12/2021).
Sahroni menyatakan awalnya ada lima lintasan alternatif yang diserahkan kepada Formula E Operation (FEO) yang memiliki cerita mengenai Jakarta. Dia juga menyatakan lintasan Formula E itu harus lintas jalan raya.
"(Lima lokasinya) GBK, Sudirman-Thamrin Kemayoran dan Ancol. Enggak ada yang jelek dan mendominasi approval FIA dan FEO," ucapnya.
Advertisement