Sinopsis Film Gundala yang Kembali Tayang di Stasiun TV Temani Tahun Baru 2022

Gundala merupakan film yang dirilis di bioskop pada 2019 silam. Kini, film tersebut dapat dinikmati karena diputar kembali di stasiun TV Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Jan 2022, 15:02 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 15:02 WIB
Gundala
Poster Film Gundala. (Screenplay Films)

Liputan6.com, Jakarta - Gundala merupakan film yang dirilis di bioskop Indonesia pada 2019 silam. Kini, film tersebut dapat dinikmati karena diputar kembali di stasiun TV Indonesia.

Cerita dalam film Gundala merupakan adaptasi dari komik hasil karya Hasmi yang rilis tepat pada 29 Agustus 2019 silam.

Gundala disutradarai oleh Joko Anwar dan dibintangi Abimana Arasatya sebagai sosok tokoh utama sang superhero.

Selain Abimana, antagonis utama dalam film ini bernama Pengkor yang diperankan oleh Bront Palarae.

Sementara itu, beberapa tokoh penting lain yang juga turut terlibat adalah Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto dan masih banyak lainnya.

Lantas, seperti apakah sinopsi film Gundala? Gundala menceritakan tentang pria bernama Sancaka yang hidup di jalanan sejak orangtua meninggalkannya.

Pengalaman pahit itu lantas membuat Sancaka jadi sosok yang sangat selfish dan cuma peduli pada dirinya sendiri, dikutip dari Kapanlagi.com.

 

Obsesi Sancaka dan Pergulatan Batin

[Fimela] Abimana Aryasatya
Abimana Aryasatya memiliki harapan dan tanggung jawab berperan menjadi Sancaka di film Gundala. (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Pada satu masa, Sancaka terobsesi untuk membuat serum penangkal petir. Namun karena terlalu tenggelam dalam obsesinya, Sancaka pun lupa dengan orang-orang sekitar dan dirinya diputus oleh sang kekasih.

Dalam kesedihan, Sancaka berlari di bawah hujan deras. Ia lantas tersambar petir dan hampir meninggal karenanya.

Namun rupanya Raja Petir bernama Kronz punya rencana lain untuk Sancaka. Beliau lantas memutuskan untuk menyelamatkan Sancaka, plus memberinya kekuatan untuk mengendalikan petir.

Dengan kekuatan supernya, Sancaka lantas mendapat tanggung jawab berat untuk membela kebajikan dan menumpas kejahatan.

Dari sini, terjadi pergolakan batin karena Sancaka awalnya sangat tak peduli dengan orang-orang lain di sekitarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya