Anak Sebut OTT Rahmat Effendi Sebagai Pembunuhan Karakter

Menurutnya, penangkapan sang ayah Rahmat Effendi bermuatan politis karena tidak memiliki unsur sebagaimana OTT pada umumnya.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 08 Jan 2022, 21:58 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 21:58 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi,
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sang ayah.

Dalam penggalan video yang beredar di media sosial, Ade mengatakan penangkapan ayahnya bukanlah OTT, lantaran tidak ada transaksi dan juga uang yang diamankan KPK saat itu.

"Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua, bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," kata Ade saat menghadiri Pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Bekasi di Graha Girsang Jaka Setia, Bekasi Selatan, Sabtu 8 Januari 2022.

Menurutnya, penangkapan sang ayah bermuatan politis karena tidak memiliki unsur sebagaimana OTT pada umumnya.

"Logikanya OTT, saya (transaksi), bang, saya serahkan (uang), saya ke gap. Ini tidak ada. Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luar, dari pihak ketiga, dari kepala dinas, dari camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," ungkapnya.

Ade menegaskan ada yang berupaya menjatuhkan nama baik sang ayah dengan melakukan pembunuhan karakter melalui skenario OTT. Ia menduga partainya tengah diincar pihak tertentu.

"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning," ujarnya.

Ade juga menyinggung kemungkinan berkoalisi dengan partai tertentu pada 2024, untuk memenangkan Golkar memimpin Kota Bekasi.

"Tapi nanti 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah warna yang lain," tegas Ade yang disambut tepuk tangan para kader.

Minta Golkar Tetap Solid

Meski demikian, Ade, di kesempatan lain mengaku menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ia juga berusaha menguatkan para kader Golkar Kota Bekasi agar tetap solid di tengah peristiwa ini.

"Saya hanya bisa menyampaikan, kita harus tetap kuat atas badai yang menerpa Partai Golkar Kota Bekasi," ucapnya.

Partai beringin, kata dia, juga akan mengupayakan pendampingan hukum, mengingat jasa wali kota atas kemajuan Kota Bekasi sekarang ini.

"Intinya, kita harus tetap solid menyongsong Pemilu akan datang. Proses hukum tentu saja harus dijunjung tinggi," pungkas Ade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya