3 Pernyataan Megawati untuk Jokowi di Acara Puncak HUT ke-49 PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato di acara puncak HUT ke-49 PDIP.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 10 Jan 2022, 18:33 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 18:33 WIB
PDIP Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sejumlah kader berpose bersama saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). PDIP resmi mengusung Jokowi sebagai capres 2019-2024. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan yang ditujukan khusus kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidatonya di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PDIP.

Acara tersebut dihadiri secara virtual oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin hingga jajaran menteri lainnya.

Salah satunya, Megawati menyampaikan kritiknya kepada Jokowi terkait meroketnya harga minyak goreng, cabai, dan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Saya sering lihat harga cabai sekian, minyak goreng sekian. Aneh betul saya, kok (masalah) klasik amat ya," kata Megawati, Senin (10/1/2022).

Meski menyampaikan kritik, Megawati menegaskan bahwa partainya mendukung penuh kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam penanganan pandemi Covid-19.

Megawati menyatakan, kepemimpinan Jokowi mampu merespons berbagai persoalan selama pandemi.

"Hal ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan rakyat yang menjadikan gotong royong sebagai senjata yang paling ampuh dan efektif di dalam menghadapi pandemi. Gotong royong adalah saripati Pancasila," ucap dia.

Berikut deretan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi dalam sambutan di acara puncak HUT ke-49 PDIP dihimpun Liputan6.com:

1. Sentil soal Harga Minyak Goreng

Jokowi Lantik Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN
Presiden Joko Widodo memberi selamat kepada Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Di hadapan Presiden, 10 anggota Dewan Pengarah BRIN mengucapkan sumpah jabatan yang dipandu Kepala Negara. (Foto: Kris– Biro Pers Sekretariat)

Ketua Umum PDI Perjuangan menyampaikan kritiknya pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait meroketnya harga minyak goreng, cabai dan harga kebutuhan pokok lain.

Kritik tersebut disampaikan Megawati dalam sambutan acara puncak HUT ke-49 PDIP yang dihadiri Jokowi dan para menteri.

"Saya sering lihat harga cabai sekian, minyak goreng sekian. Aneh betul saya, kok (masalah) klasik amat ya," kata Megawati, Senin (10/1/2022).

Megawati menyebut kenaikan harga kebutuhan pokok sangat aneh sebab itu adalah masalah klasik yang tak kunjung selesai, meski telah puluhan tahun merdeka.

"76 tahun merdeka masa sih begitu aja, gimana salahnya, ini auto kritik. Saya juga mengkrik ketika (masih) di DPR," ucap dia.

Megawati menceritakan bahwa masalah kenaikan pangan telah didengarnya sejak dirinya masih menduduki kursi DPR. Oleh karena itu, ia mengaku heran masih menemukan masalah serupa di masa kini.

"Saya sering kali, makanan saya tiap hari. Karena petani-petani minta Bu Mega datang hanya karena harga bawang akan jatuh. Tapi kok sampai hari ini masih klasik, sebetulnya ada apa ya," papar Megawati.

2. PDIP Dukung Kebijakan Jokowi-Ma'ruf soal Pandemi Covid-19

Partai Golkar
Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar berfoto bersama saat HUT ke-54 Partai Golkar di Jakarta, Minggu (21/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Megawati pun menegaskan partainya mendukung penuh bijakan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam penanganan pandemi Covid-19. Dirinya menyatakan kepemimpinan Jokowi mampu merespons berbagai persoalan selama pandemi.

"Hal ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan rakyat yang menjadikan gotong royong sebagai senjata yang paling ampuh dan efektif di dalam menghadapi pandemi. Gotong royong adalah saripati Pancasila," kata Megawati.

Megawati mengemukakan, tantangan rakyat Indonesia saat ini lebih berat dibanding dahulu. Ia mengambil konteks penanganan Covid-19.

"Perjuangan saat ini beda corak dan sifatnya. Bung Karno menegaskan bahwa perjuangannya lebih mudah karena melawan penjajah, sementara perjuangan kita menjadi lebih sulit karena berhadapan dengan bangsa sendiri," kata Megawati.

"Namun fakta di lapangan terasa lain. Masih saja ada kekuatan antikemajuan. Mereka menolak berbagai bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir. Mereka menolak berbagai bentuk uluran tangan pemerintah seperti vaksin," sambung dia.

3. PDIP Selalu Ada di Belakang Jokowi

Jokowi Lantik Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Istana Negara, Rabu (17/11/2021). Andika Perkasa menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun. (Foto: Agus Suparto/Biro Sekretariat Kepresidenan)

Megawati menyebut masih ada pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi Covid-19. Menurut Mega, pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kinerja pemerintah dan memanfaatkan pandemi untuk menyerang pemerintah.

"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik memancing di air keruh mereka memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah," ujar Megawati.

Megawati mengaku heran masih ada pihak yang menghina Presiden Jokowi. Meski demikian, Mega meminta Jokowi tidak perlu memasukkan ke hati dari pembenci. Sebab, Megawati dan PDIP selalu berada di belakang Jokowi.

"Saya ingat waktu di istana penutupan paskibra. Saya kan ngomong, spontan saja, bayangkan presiden kita loh dibilang Pak Jokowi kodok lah apalah tapi saya bilang sama beliau sudah bapak enggak perlu masuk ke hati," kata Megawati.

Megawati memastikan seluruh kader PDIP siap membela Jokowi dari serangan haters.

"Saya berada di belakangmu dengan seluruh yang namanya anak-anak dari PDIP," tegas dia.

Selain itu, Megawati mengaku heran banyak serangan ke Jokowi justru datang dari pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 yang lalu.

"Yang paling saya itu enggak suka, yang milih-milih presiden kita sendiri, tapi kalau udah, enak saja. Loh mestinya, siapa suruh kenapa kamu milih dia. Ini kan jadi kan apa ya tidak ada itu tadi dedikasi gitu," pungkas Megawati.

Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya