Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolri Ajak Masyarakat Turut Aktif Vaksinasi Booster

Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis penuh dan melewati waktu enam bulan, diminta Kapolri untuk segera mengikuti vaksinasi booster agar imunitas terhadap virus Covid-19 meningkat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Jan 2022, 18:51 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 18:51 WIB
Kapolri
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat memantau vaksinasi covid-19. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung vaksinasi Covid-19 serentak se-Indonesia di Lapangan Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat.

"Di Kubu Raya sendiri target vaksinasinya 2 ribu. Namun, total hari ini 24 ribu untuk seluruh wilayah Kalbar. Saya kira ini perlu saya apresiasi. Kita juga tadi tersambung secara nasional dan target kita hari ini minimal di angka 1 juta," tutur Listyo saat meninjau vaksinasi serentak tersebut, Rabu (19/1/2022).

Listyo mengingatkan, kepada masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis penuh dan telah melewati waktu enam bulan untuk segera mengikuti vaksinasi booster. Dengan begitu, imunitas terhadap virus Covid-19 dapat lebih meningkat.

"Masyarakat silakan yang belum vaksin untuk segera vaksin. Yang sudah dua kali namun sudah lewat dari enam bulan silakan daftar ikuti vaksin booster. Karena memang ada kecenderungan setelah enam bulan pasti tingkat imunitas atau kekebalan akan turun. Sehingga perlu ada booster ulang untuk tingkatkan lagi," jelas Kapolri.

Tidak ketinggalan, Listyo turut menekankan kembali pentingnya disiplin protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari,mulai dari masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak. Terlebih sudah berlakunya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi para siswa.

"Khususnya bagi yang laksanakan kegiatan tatap muka. Aturan terkait prokes di sekolah. Ikuti ketentuan. Mana yang sudah bisa 100 persen, mana yang 50 persen disesuaikan. Karena memang di satu sisi anak-anak kita tentunya harus dapatkan pembelajaran secara langsung. Karena memang ini sangat penting bagi anak-anak kita. Sehingga tidak ada risiko learning loss dan juga risiko kemiskinan belajar atau learning poverty," kata Listyo.

  

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Tidak Panik Hadapi Omicron

Menkes Budi menambahkan, masyarakat diharapkan dapat tetap waspada dan berhati-hati, namun tidak panik dalam menghadapi Covid-19 Omicron.

Sejauh ini, Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah tertinggi tingkat penyebaran transmisi lokal varian baru tersebut.

"Ciri-ciri Omicron kita akan lihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kita sudah mulai lihat nasional naik dari 300 ke 1.400. Teman-teman harus terus waspada dan hati-hati tapi jangan panik," ujar Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya