Kasus COVID-19 Varian Omicron Melonjak Tajam, Wapres Ma'ruf: Sesuai Perkiraan

Data Satgas Nasional COVID-19 pada Rabu (26/1/2022) mencatat pertambahan hingga 7.010 kasus, Wapres Ma'ruf Amin menyebut Februari-Maret memang diperkirakan ada lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Jan 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 18:45 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Sumber: ekon.go.id)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Sumber: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin menganggap lonjakan tajam kasus konfirmasi positif harian COVID-19 varian Omicron sesuai dengan prediksi para ahli sebelumnya. Data Satgas Nasional COVID-19 pada Rabu (26/1/2022) mencatat pertambahan hingga 7.010 kasus.

Wapres Ma'ruf Amin mengaku tidak heran dengan data tersebut. Terlebih kasus COVID-19 varian Omicron memang sudah sangat meningkat di banyak negara di dunia.

"Kita memang sudah memperkirakan bahwa memang Februari dan awal Maret itu akan terjadi peningkatan melihat perkembangan Omicron di seluruh dunia ini terjadi," kata Ma'ruf kepada wartawan saat ditemui di Great Western Resort, Tangerang, Banten, Kamis (27/1/2022).

Tapi, dia menegaskan bahwa pemerintah tidak lepas tangan dengan lonjakan kasus tersebut. Antisipasi maksimal tengah dilakukan pemerintah dengan harapan jumlah kasus varian Omicron kembali terkendali. "Kita sudah mengantisipasi supaya kenaikannya itu tidak eksponensial seperti yang terjadi di beberapa negara," jelas Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, antisipasi dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan testing, tracing, treatment dan juga percepatan vaksinasi. Selain itu, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini meminta kepada masyarakat agar tetap disiplin dengan protokol kesehatan.

Video

Pengetatan

Menurut dia, pemerintah melakukan pengetatan khususnya dalam penerapan protokol kesehatan, masker, dan juga menjaga jarak, testing, dan tracing. Tindakan percepatan juga dilakukan pemerintah untuk mengetahui lebih banyak yang misalnya terkena.

"Kemudian juga vaksinasinya dipercepat baik yang pertama, kedua dan juga booster, terutama juga lansia dan anak-anak. kemudian juga penerapan PeduliLindungi itu terus kita tekankan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya