PVMBG: Gunung Anak Krakatau 9 Kali Erupsi pada 4 Februari 2022

PVMBG menyebut sudah mengamati adanya kenaikan aktivitas Gunung Anak Krakatau berupa embusan asap dan abu sejak Kamis, 3 Februari 2022.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 04 Feb 2022, 19:24 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 19:24 WIB
Penampakan Volume Gunung Anak Krakatau yang Menyusut
Pengamatan Gunung Krakatau dan Anak Krakatau dari Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampumg Selatan, Senin (31/12). Gunung Anak Krakatau diperkirakan kehilangan volume sekitar 150-180 juta m3. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, Gunung Anak Krakatau sempat erupsi sembilan kali pada hari ini, Jumat (4/2/2022).

"Pada 4 Februari 2022 teramati letusan sebanyak 9 kali," ujar Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com.

Andiani menyebut, sembilan kali erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46, dan 17.07 WIB dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Menurut dia, sejak Kamis, 3 Februari 2022 pihaknya sudah mengamati adanya kenaikan aktivitas dari Gunung Anak Krakatau berupa embusan asap dan abu.

"Pada malam hari teramati sinar api di atas kawah," kata dia.

Dia mengatakan, pemantauan visual mengindikasikan erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

"Data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi," kata dia.

 

Gempa Banten Tak Ada Kaitannya dengan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Koordinator Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto menyebut gempa Banten tak berkaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Kalau antara erupsi Gunung Anak Krakatau pukul 17.07 WIB tidak ada korelasinya dengan kejadian gempa tektonik pukul 17.10 WIB," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (4/2/2022).

Dia juga menyebut, erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau sejauh ini tak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun dia tetap meminta masyarakat terus waspada.

"Kalau dari erupsi masih belum berpotensi dalam membangkitkan tsunami," kata dia.

 

Waktu Gempa dan Erupsi Berdekatan

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi magnitudo 5,5 yang mengguncang Banten terjadi hampir bersamaan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi sekitar pukul 17.07 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter dari puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke Timur.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 50 mm dan durasinya sekitar 2 menit 49 detik. Sementara gempa bumi magnitudo 5,5 terjadi sekitar pukul 17.10 WIB.

Lokasinya di 7.48 Lintang Selatan (LS), 105.92 Bujur Timur (BT), di kedalaman 10 km.

"Kekuatan magnitudo 5,5. Di kedalaman 10 km. Berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak," kata Kepala BMKG Tangerang, Suwandi, Jumat (04/02/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya