115 Tenaga Kesehatan di Kota Depok Terpapar Covid-19

Satgas Kota Depok menjelaskan, satu nakes dalam melakukan penanganan Covid-19, dapat mengawasi hingga 50 warga yang menjalani isolasi mandiri.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 13 Feb 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 15:00 WIB
FOTO: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Mulai Dilaksanakan
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada siswa di SDN 01 Depok, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12/2021). Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dilakukan di beberapa sekolah di Jakarta, Depok, dan Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 115 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Depok terpapar Covid-19. Banyaknya nakes yang terpapar tersebut secara tidak langsung memberikan dampak terhadap percepatan penanganan Covid-19 di Kota Depok.

"Sebanyak 115 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, Minggu (13/2/2022).

Dadang menjelaskan, tenaga kesehatan di Kota Depok memiliki tugas ganda sehingga rentan terpapar Covid-19. Tenaga kesehatan selain membantu penanganan di rumah sakit, pelaksanaan vaksinasi, dan tracing, juga melakukan tugas lainnya.

"Tenaga kesehatan juga melakukan pengawasan terhadap warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah," jelas dia.

Dia mengungkapkan, satu nakes dalam melakukan penanganan Covid-19, dapat mengawasi hingga 50 warga yang menjalani isolasi mandiri. Apalagi, tenaga medis saat ini dapat bekerja selama 24 jam karena lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok.

"Tenaga kesehatan yang ditugaskan di puskesmas memantau kondisi warga yang isoman (isolasi mandiri) dan melakukan pemberian obat," ungkap Dadang.

Banyak Berasal dari Puskesmas

Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Seorang siswa kelas II menutupi wajahnya saat vaksinasi covid-19 di SDI Al Hidayah, Depok, Selasa (25/1/2022). Mengantisipasi meningkatnya kasus Omicron, pemerintah mempercepat vaksin untuk lansia dan anak-anak, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dadang menuturkan, tenaga kesehatan yang terpapar pada umumnya berasal dari puskesmas. Dampak dari tenaga kesehatan puskesmas yang tutup, secara tidak langsung menghambat pelayanan kesehatan dan melakukan penghentian sementara pelayanan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Puskesmas yang menghentikan layanan sementara berada pada Puskesmas Pasir Putih selama dua hari sejak Kamis kemarin," tutur dia.

Selain itu, lanjut Dadang, tenaga kesehatan yang terpapar mengakibatkan kekurangan tenaga tracing. Menurutnya, tenaga tracing sebagian merupakan tenaga kesehatan untuk melakukan pelacakan dan pendeteksian Covid-19.

"Minimnya tenaga kesehatan yang bertugas mengakibatkan tracing terhambat," ucap dia.

Dadang menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah Kota Depok melakukan upaya lain untuk menambah tenaga tracing. Salah satu penambahan tenaga tracer dengan memberdayakan tracer di lingkup RT dan RW.

"Kami memberdayakan tim tracer dari RT dan RW sehingga dapat mempercepat testing penanganan Covid-19," pungkas Dadang. 

 

Syarat Pasien Covid-19 Varian Omicron Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis Syarat Pasien Covid-19 Varian Omicron Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Pasien Covid-19 Varian Omicron Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya