Luhut Sebut BOR RS Covid-19 di Jawa-Bali Masih Jauh di Bawah Standar WHO

Menko Luhut menyebut, BOR RS Covid-19 di wilayah Jawa Bali saat ini sebesar 39 persen. Angka itu masih jauh di bawah standar WHO.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Feb 2022, 17:17 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 17:17 WIB
Mengintip Kesiapan RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2019). RS Darurat Penanganan COVID-19 hampir 100 persen rampung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini belum mencerminkan kapasitas maksimum.

Dia menyebut, BOR rumah sakit di wilayah Jawa-Bali saat ini berada di angka 39 persen.

"Misalnya, tempat tidur disiapkan di Jawa-Bali hari ini hanya sekitar 55.000, di mana terisi 21.000 tempat tidur, sehingga terlihat BOR saat ini di angka 39 persen," ujar Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

Kendati, Luhut memastikan angka ini belum menunjukkan BOR dengan kapasitas maksimum. Menurut Luhut, apabila menggunakan kapasitas tempat tidur maksimal, maka BOR rumah sakit Covid-19 saat ini akan jauh lebih rendah lagi.

"Bila menggunakan kapasitas maksimum, maksimal di angka 87.000 tempat tidur seperti saat Delta, maka BOR hari ini di Jawa-Bali hanya terisi 25 persen saja," katanya.

"Angka ini masih jauh di bawah standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu sebesar 60 persen," sambung Luhut.

Kasus Covid-19 di Jakarta Sudah Melewati Puncaknya

FOTO: Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa - Bali Diperpanjang
Warga berjalan di trotoar Jalan Blora, Dukuh Atas Jakarta, Kamis (21/1/2021). Untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali selama 14 hari kedepan, mulai 26 Januari-8 Februari 2021. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Luhut menyebut kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai melewati puncaknya. Menurut dia, kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap di Jakarta mulai menunjukkan penurunan.

Kendati begitu, dia menyebut, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Namun, Luhut menekankan, bahwa lonjakan kasus Covid-19 ini masih lebih rendah dibandingkan puncak varian Delta pada Juli 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya