Kembangkan Kasus Korupsi DAK 2018, KPK Panggil Eks Walkot Tasikmalaya Budi Budiman

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembangkan kasus korupsi pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Feb 2022, 11:47 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 11:47 WIB
FOTO: KPK Tahan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembangkan kasus korupsi pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018.

Kasus ini membuat mantan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman Direktorat Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yaya Purnomo divonis 6,5 tahun penjara.

"Benar KPK sedang melakukan pengembangan penyidikan atas dugaan korupsi pengurusan dana DAK 2018," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).

Ali mengatakan, dalam pengembangan perkara ini pihak lembaga antirasuah sudah menetapkan tersangka. Namun Ali belum bersedia membeberkan pihak yang bakal dimintai pertanggungjawaban dalam pengembangan perkara ini.

"Kontruksi perkara dan pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan kami sampaikan setelah penyidikan cukup. Saat ini pengumpulan bukti masih terus dilakukan. Setiap perkembangan akan di informasikan," kata Ali.

Periksa 13 Saksi

FOTO: Dugaan Suap Dana PEN, Mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Ditahan KPK
Plt Jubir KPK, Ali Fikri saat rilis penahanan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri periode Juli 2020-November 2021, M Ardian Noervianto sebagai tersangka dugaan suap terkait pengajuan dana PEN untuk Kab Kolaka Timur 2021 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/2/2022). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam mengusut pengembangan perkara ini, KPK menjadwalkan memeriksa 13 saksi pada hari ini, Kamis (24/2/2022). Pemeriksaan dilakukan di Polres Tasikmalaya.

Mereka yang bakal diperiksa yakni mantan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman; Komisaris PT Raga Karya Permata, Gilang Rajab; Komisaris PT Abadi Haruman Jaya, Iman Handiman; Direktur Utama PT Indah Permai Agung, Imat Ruhimat; Direktur Utama PT Jaya Saksi Alam Mandiri, Tatang Syamsudin.

Memudian Direktur PT Abdi Haruman Jaya, Muhammad Ilyas; Pegawai BUMN/Kepala Cabang Bank Mandiri Kota Tasikmalaya, R. Djoko Poerwanto; Solahuddin selaku wiraswasta; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Tasikmalaya tahun 2017, Tarlan.

Lalu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya atau Kepala Inspektorat Kota Tasikmalaya, Wasisto Hidayat; Direktur CV Proklamsi, Asep Budi Sulaeman; Direktur Utama PT Abadi Haruman Jaya, Ai Erna Susanti; dan Direktur PT Raga Karya Permata, Elis Mulyani.

Infografis

Infografis Tak Lolos TWK, Eks Pegawai KPK Alih Profesi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tak Lolos TWK, Eks Pegawai KPK Alih Profesi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya