Satgas: Tren Positivity Rate Mingguan Belum Turun, Potensi Penularan Masih Tinggi

Dia mengimbau masyarakat harus kompak untuk mencegah penularan corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2022, 20:24 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 20:24 WIB
Wiku Adisasmito
Terkait sertifikat vaksinasi, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan hal itu belum direalisasikan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/3/2021). (Tim Komunikasi Publik/Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat tetap waspada lantaran tren positivity rate kasus corona belum turun. Menurutnya, penularan di masyarakat masih tinggi.

"Kita perlu untuk tetap waspada mengingat tren kenaikan positivity rate mingguan belum menunjukkan tanda tanda penurunan hal ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan di tengah masyarakat," kata Wiku saat jumpa pers, Kamis (24/2/2022).

Dia mengimbau masyarakat harus kompak untuk mencegah penularan corona. Kata dia, mengakhiri rantai penularan hanya dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Ingat pemulihan ekonomi harus dilakukan dengan aman, produktivitas masyarakat yang tidak aman berpotensi menyebabkan lonjakan kasus yang justru menurunkan capaian ekonomi yang jauh lebih besar," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Capaian Testing Lebih Besar

Wiku melanjutkan, capaian testing rapid antigen dalam situasi saat ini lebih besar. Artinya, banyak orang yang didapati positif melalui proses screening seperti syarat perjalanan dan aktivitas lainnya.

"Orang-orang yang melakukan aktivitas perjalanan masih banyak yang tertular meskipun pada akhirnya orang-orang yang tertular dapat teridentifikasi positif berkat screeninng yang dilakukan," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya