Polri: Interpol RI Terus Koordinasi dengan Brasil soal Kasus Organ Manusia

Polri masih terus mendalami dugaan penjualan organ manusia yang dikirim dari Brasil ke seorang desainer Indonesia.

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Mar 2022, 16:16 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2022, 16:16 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyampaikan, pihaknya masih terus mendalami dugaan penjualan organ manusia yang dikirim dari Brasil ke seorang desainer Indonesia. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, NCB Interpol Indonesia tengah berkoordinasi dengan interpol Brasil guna mengungkap kasus tersebut.

"Kasus ini dari NCB Interpol Indonesia, ya masih terus melakukan koordinasi dengan Interpol Brasil juga dengan pihak KBRI yang ada di Brasil. Sampai saat ini masih dilakukan komunikasi," papar Gatot dalam jumpa pers secara daring pada Jumat (4/3/2022).

Kasus dugaan penjualan organ tubuh manusia menyeruak sejak ketika Kepolisian Federal Brasil mengendus paket diduga organ tubuh manusia berisi tangan dan tiga plasenta manusia yang telah dikemas dan dikirim ke Singapura.

Menurut keterangan, mengutip VICE World News, Rabu 23 Februari 2022, paket dikirim pada Selasa pagi waktu setempat, 22 Februari 2022.

Laporan ini diungkap setelah penggerebekan dilakukan di Universitas Negeri Amazonas (UEA) di kota Manaus, Brasil. Pihak berwajib menyatakan organ-organ itu dikirimkan "untuk seorang desainer Indonesia yang menjual aksesori dan potongan mode menggunakan bahan-bahan dari manusia."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Paket berisi tangan

Merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan Polisi Federal Brasil, organ-organ itu diawetkan seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi. Proses itu menggantikan cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi dalam proses pengawetan.

"Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh," begitu bunyi pernyataan polisi. "Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta manusia dikirim dari Manaus ke Singapura."

Petugas polisi federal di Brasil menyebut masih belum jelas apakah paket berisi organ manusia itu telah berhasil dicegat. Sementara dilaporkan seorang anggota staf kampus telah diskors setelah operasi "pencarian dan penyitaan" polisi.


Polri Surati Interpol Brasil dan Singapura soal Paket Organ Manusia Desainer Indonesia

Polri telah mengirimkan surat kepada Interpol Brasil dan Singapura terkait dengan temuan paket organ manusia yang dikemas untuk desainer asal Indonesia dan dikirim ke Singapura dari sebuah kampus di Brasil.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, surat tersebut dilayangkan pada Kamis, 24 Februari 2022.

"Telah melayangkan surat kepada Interpol Brasil dan juga ditembuskan ke Interpol Singapura," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/2/2022).

Menurut Ahmad, pihaknya akan terus berupaya mengkonfirmasi dan berkoordinasi atas temuan kasus tersebut.

"Tentu terkait dengan adanya atau permintaan konfirmasi tentang informasi penggerebekan polisi Brasil adanya kasus perdagangan organ manusia di Brasil. Bila telah mendapat konfirmasi dari Interpol Brasil tentu kita akan update kembali," kata Ahmad.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya