Ketum BMKJ Nasional: Kita Sangat Ingin Melihat Jambi Maju

Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Nasional berkomitmen mendorong pembangunan sektor pariwisata di Jambi supaya dapat mendongkrak ekonomi warganya.

oleh Yopi Makdori diperbarui 13 Mar 2022, 13:08 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2022, 13:08 WIB
Objek Wisata Jam Gento Merangin
Keindahan objek wisata Jam Gento di Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. (Foto: Istimewa/Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Nasional, sebagai wadah keturunan Jambi di perantauan ingin melihat kemajuan di wilayah tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Umum BMKJ Nasional Irjen Pol (Purn) Drs Syafril Nursal.

"Kita jadi punya rasa cinta pada negeri (Jambi). BMKJ sekarang sangat berkeinginan melihat Jambi itu maju, maka kita coba melakukan hubungan dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama apa yang bisa kita bantu dari perantauan ya. Mendukung pembangunan Provinsi Jambi," ucap Syafril Nursal ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu malam 12 Maret 2022.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah itu mengungkap komitmen BMKJ untuk mendorong pembangunan sektor pariwisata di Jambi supaya dapat mendongkrak ekonomi warganya.

Syafril Nursal memandang, pembangunan sektor pariwisata bukan hanya berkutat pada pembangunan fisik belaka. Tidak kalah penting juga mempersiapkan sumber daya manusia di Jambi supaya lebih baik lagi.

"Seperti contoh tadi saya bicara dengan Ibu Suryani (Suryani Zaini, Ketua Yayasan Indosiar), kita ingin anak-anak Jambi nanti mendapatkan sekolah di sini ya Akademi Televisi Indonesia," kata dia.

"Maka tadi kita tawarkan kepada Pak Gubernur supaya anak-anak Jambi itu ada yang kuliah di Akademi Televisi Indonesia. Kita ingin mendorong bagaimana pariwisata (berkembang)," lanjut dia.

Apalagi Gubernur Jambi Al Haris berencana untuk menjadikan sejumlah objek wisata di Jambi sebagai tempat wisata berkelas dunia. Seperti Geopark Merangin Jambi yang ditargetkan bisa tergabung ke dalam geopark global network oleh UNESCO.

"Apalagi tadi itu heritage itukan, itu tingkat dunia. Jadi membutuhkan informasi, promosi yang hebat. Maka dibutuhkan orang-orang profesional untuk menjual itu semua. Kalau tidak bagaimana orang tahu," kata Syafril.

Jambi Jajaki Kerja Sama dengan ATVI

Gubernur Jambi Al Haris
Gubernur Jambi Al Haris. (Foto: Yopi Makdori/Liputan6.com).

Gubernur Jambi Al Haris berencana untuk menjajaki kerja sama dengan Akademi Televisi Indonesia (ATVI). Al Haris memandang di era digital seperti sekarang, keahlian dalam bidang media menjadi amat diperlukan.

"Ini perlu saya kira, jadi saya support saya sangat bangga. Kita bersama-sama kalau ini ada peluang, nanti saya minta Dinas Kominfo saya ke sini, dengan tim Jakarta. Kalau memungkinkan, nanti kita (teken) MoU kerja sama dengan SCTV," kata Al Haris di Senayan City, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Kerja sama itu khusus untuk mendidik anak-anak berbakat di Jambi supaya mereka bisa memiliki bekal dalam bidang multimedia.

Sampai saat ini, Al Haris mengakui belum menyentuh sektor peningkatan kapasitas multimedia bagi anak-anak di Jambi. 

"Ketika ini ada peluang, saya kira ini perlu saya sambutlah," tandasnya.

 

Peran Vital Media

Sementara itu Direktur ATVI Eduard Depari mengatakan, dia menyampaikan ke gubernur bahwa di era digital ini peran dari media amat vital dalam segala lini. Untuk itu kemampuan dalam bidang itu begitu dibutuhkan.

Kendati banyak orang yang kini telah bisa mengakses media digital, menurut Eduard masih sedikit orang yang mampu mengoperasikan media digital secara bertanggung jawab.

"Oleh sebab itu pentingnya lembaga pendidikan, seperti ATVI yang saat ini akan berproses menuju ke arah pendidikan setara 1. Di harapkan di akhir semester depan," kata dia.

Eduard memastikan, ATVI bakal terus berupaya menengahkan pola pendidikan yang bermuara pada kecerdasan digital. Peserta didik ATVI bakal dituntut supaya menghasilkan konten yang mengedepankan sikap kritis dan kreativitas.

"Kita lihat, polarisasi yang terjadi di masyarakat sekarang, karena apa? Karena kecerdasan digital itu practically lacking," tekan dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya