Update Covid-19 Sabtu 19 Maret 2022: Positif 5.956.561, Sembuh 5.573.228, Meninggal 153.599

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 18 Maret 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (19/3/2022) pada jam yang sama.

oleh Maria Flora diperbarui 19 Mar 2022, 18:07 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2022, 18:07 WIB
Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat
Petugas mengevakuasi pasien COVID-19 untuk menjalani perawatan di dalam tenda darurat di RSUD Kota Bekasi, Jumat (25/06/2021). Puluhan pasien covid-19 saat ini dirawat dalam tenda darurat karena keterisian tempat tidur yang penuh akibat lonjakan kasus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus harian positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah. Menurut laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, ada peningkatan sebanyak 7.951 orang terkonfirmasi positif pada hari ini, Sabtu (19/3/2022). 

Dengan begitu kasus terkonfirmasi positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 5.956.561 jiwa.

Seiring meningkatnya kasus positif, mereka yang telah sembuh dan terbebas dari Covid-19 juga ikut bertambah. Pada hari ini naik 24.008 orang, sehingga angka komulatif kasus sembuh di Tanah Air menyentuh angka 5.573.228 jiwa.

Satgas Covid-19 juga melaporkan terjadi penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 188 orang. Sehingga jumlah keseluruhan warga yang berpulang akibat terpapar Covid-19 hingga saat ini mencapai 153.599 orang. 

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 18 Maret 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (19/3/2022) pada jam yang sama.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Menkes Akan Gelar Survei Antibodi Covid-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan melakukan sero survei atau survei antibodi Covid-19 minimal setiap enam bulan sekali. Rencana ini melanjutkan survei antibodi yang sudah dilakukan pada November sampai Desember 2021.

"Jadi nanti pertengahan tahun ini akan kita adakan lagi untuk bisa melihat perkembangan dari kondisi kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (18/3/2022).

Survei antibodi Covid-19 dilaksanakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Menurut Budi, survei antibodi ini merupakan terbesar kedua di dunia, setelah India. Hasil survei antibodi akan menjadi rujukan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait vaksinasi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan lainnya yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Tim Pandemi dari FKM UI Pandu Riono mengatakan sero survei dilakukan untuk mengukur proporsi penduduk yang sudah mempunyai kekebalan terhadap Covid-19 berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pernah terdiagnosis Covid-19, dan status vaksinasi.

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

RS Modular Pertamina Tanjung Duren
Presiden Joko Widodo melihat sejumlah fasilitas Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta, pada Jumat (6/8/2021). Presiden mengapresiasi pihak-pihak yang telah menyiapkan rumah sakit yang dibangun menjadi RS khusus pasien Covid-19 tersebut. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya