Jokowi Ingin Ramadan dan Lebaran 2022 Berjalan Mendekati Normal

Presiden Jokowi berharap agar momentum bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2022 bisa berjalan mendekati normal.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Mar 2022, 23:25 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 23:25 WIB
Mengintip Lebaran Idul Fitri 1441 H Presiden Jokowi di Istana Bogor
Presiden Jokowi saat salat Idul Fitri 1441 H di halaman depan Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu (24/5/2020). (Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap agar momentum bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2022 bisa berjalan mendekati normal.

Hal itu disampaikan Menkes Budi saat jumpa pers daring yang berlangsung pada Rabu (23/3/2022) malam.

"Pemerintah melihat bisa lebih melonggarkan Prokes. Terutama Pak Presiden sangat konsen sekali agar semua umat Muslim saudara-saudara kita di Indonesia tahun ini bisa melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri dengan lebih baik, seperti dahulu, mendekati normal," kata Budi.

Meski demikian, pelonggaran yang diambil pemerintah di tengah situasi pandemi Covid-19 ini bukan tanpa syarat. Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) serta mengikuti vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Hal ini dilakukan agar tidak ada sanak keluarga yang dibahayakan saat merayakan Lebaran Idulfitri 2022, terutama orang tua yang sudah lanjut usia (lansia).

"Agar kita bisa berkumpul lagi bersama keluarga, tarawih bersama dan berkumpul bersama keluarga tanpa membahayakan," harap Budi.

Kasus Covid-19 di Indonesia Terkendali

Penerapan PPKM untuk Kendalikan Laju Covid 19
Penumpang berjalan menuju pintu keluar di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Pemerintah telah memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali mulai 16-29 November 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Budi menjelaskan, saat ini reproduction rate kasus Covid-19 di Indonesia ada di angka 1. Artinya, kasus dalam status terkendali dan prediksi dari para epidemiolog dalam waktu dekat Indonesia bisa mencapai angka di bawah 1.

"Perkiraan epidemiolog, perkiraannya akhir bulan ini bisa kembali ke bulan-bulan Oktober, November dengan reproduction rate di bawah 1," Budi menutup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya