Liputan6.com, Jakarta - PBB kembali angkat bicara pada Rabu 30 Maret 2022 di hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina. Salah satunya, Kantor hak asasi manusia itu mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas.
"Kemudian 1.790 orang terluka sejak Rusia memulai serangannya," terang PBB, Rabu 30 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, PBB semakin khawatir karena angka kematian akibat invasi Rusia semakin bertambah.
Angka kematian sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi, pasalnya kota-kota yang dihancurkan Rusia masih tak bisa diakses.
"Kota-kota seperti Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan banyak lainnya, yang ramai dan penuh kehidupan sebulan lalu, sedang dikepung, dibom, dan diblokade," ujar Joyce Msyua, Asisten Sekteraris Jenderal untuk Bidang Kemanusiaan, dikutip dari situs UN News, Rabu 30 Maret 2022.
Berikut 4 pernyataan terkini PBB terkait hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu 30 Maret 2022 dihimpun Liputan6.com:
1. Ribuan Orang Meninggal dan Terluka
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas di hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina.
"Kemudian 1.790 orang terluka sejak Rusia memulai serangannya," terang PBB, Rabu 30 Maret 2022.
Advertisement
2. Ribuan Orang Terkepung
Selain itu,, disebutkan pula, terdapat 5.000 orang terkepung akibat invasi Rusia ke Ukraina tersebut.
"Hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak, tewas di Mariupol yang terkepung," kata juru bicara wali kotanya disampaikan PBB.
3. Khawatirkan Korban Kembali Bertambah
PBB semakin khawatir karena angka kematian akibat invasi Rusia semakin bertambah. Korban meninggal di Ukraina sudah tembus 1.100 orang hingga Selasa 29 Maret 2022.
Angka kematian sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi, pasalnya kota-kota yang dihancurkan Rusia masih tak bisa diakses.
"Kota-kota seperti Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan banyak lainnya, yang ramai dan penuh kehidupan sebulan lalu, sedang dikepung, dibom, dan diblokade," ujar Joyce Msyua, Asisten Sekteraris Jenderal untuk Bidang Kemanusiaan, dikutip dari situs UN News, Rabu 30 Maret 2022.
Advertisement
4. Sebut Beberapa Lokasi Tak Aman Untuk Pemakaman
Joyce Msyua menyatakan di beberapa daerah Ukraina bahkan tidak aman untuk mengubur korban.
"Di beberapa lokasi bahkan tidak aman untuk mengubur orang-orang meninggal," ujar pejabat PBB tersebut.
PBB mencatat setidaknya ada 99 anak kecil yang tewas, meski pemerintah Ukraina mengumumkan sudah lebih dari 100 anak tewas.
Jutaan dari anak-anak Ukraina juga harus melarikan diri, baik itu ke negara lain atau daerah lain di Ukraina. UNICEF berkata invasi Rusia memicu perpindahan masyarakat dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II.
Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina
Advertisement