4 Pernyataan PBB soal Situasi Terkini Invasi Rusia ke Ukraina

PBB kembali angkat bicara pada Rabu 30 Maret 2022 di hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Mar 2022, 10:08 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 10:08 WIB
Sidang Briefing Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai Anak-anak dalam Konflik Bersenjata (Security Council Briefing on Children in Armed Conflict) di Markas Besar PBB di New York, Rabu, 12 Februari 2020.
Sidang Briefing Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai Anak-anak dalam Konflik Bersenjata (Security Council Briefing on Children in Armed Conflict) di Markas Besar PBB di New York, Rabu, 12 Februari 2020. (Source: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - PBB kembali angkat bicara pada Rabu 30 Maret 2022 di hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina. Salah satunya, Kantor hak asasi manusia itu mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas.

"Kemudian 1.790 orang terluka sejak Rusia memulai serangannya," terang PBB, Rabu 30 Maret 2022.

Oleh karena itu, PBB semakin khawatir karena angka kematian akibat invasi Rusia semakin bertambah.

Angka kematian sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi, pasalnya kota-kota yang dihancurkan Rusia masih tak bisa diakses.

"Kota-kota seperti Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan banyak lainnya, yang ramai dan penuh kehidupan sebulan lalu, sedang dikepung, dibom, dan diblokade," ujar Joyce Msyua, Asisten Sekteraris Jenderal untuk Bidang Kemanusiaan, dikutip dari situs UN News, Rabu 30 Maret 2022.

Berikut 4 pernyataan terkini PBB terkait hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu 30 Maret 2022 dihimpun Liputan6.com:

 

1. Ribuan Orang Meninggal dan Terluka

4 Juta Lebih Pengungsi Ukraina Melarikan Diri dari Perang
Pengungsi Ukraina tiba di perbatasan di Medyka, Polandia tenggara, pada Rabu (30/3/2022). Badan pengungsi PBB mengatakan kini lebih dari 4 juta orang telah meninggalkan Ukraina, tonggak baru dalam krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Dunia Perang II. (AP/Sergei Grits)

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas di hari ke-35 invasi Rusia ke Ukraina.

"Kemudian 1.790 orang terluka sejak Rusia memulai serangannya," terang PBB, Rabu 30 Maret 2022.

 

2. Ribuan Orang Terkepung

4 Juta Lebih Pengungsi Ukraina Melarikan Diri dari Perang
Petugas damkar Polandia membantu pengungsi Ukraina membawa barang-barang di perbatasan Medyka, Rabu (30/3/2022). Badan pengungsi PBB mengatakan kini lebih dari 4 juta orang telah meninggalkan Ukraina, tonggak baru dalam krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Dunia Perang II. (AP/Sergei Grits)

Selain itu,, disebutkan pula, terdapat 5.000 orang terkepung akibat invasi Rusia ke Ukraina tersebut.

"Hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak, tewas di Mariupol yang terkepung," kata juru bicara wali kotanya disampaikan PBB.

 

3. Khawatirkan Korban Kembali Bertambah

Hari ke-34 Invasi Rusia ke Ukraina
Wartawan berjalan di dalam gudang yang hancur untuk menyimpan makanan, setelah serangan dari Rusia dua belas hari lalu di Brovary, di pinggiran Kiev, Ukraina, Selasa, 29 Maret 2022. Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Feberuari 2022 masih berlangsung hingga hari ini. (AP Photo/Rodrigo Abd)

PBB semakin khawatir karena angka kematian akibat invasi Rusia semakin bertambah. Korban meninggal di Ukraina sudah tembus 1.100 orang hingga Selasa 29 Maret 2022.

Angka kematian sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi, pasalnya kota-kota yang dihancurkan Rusia masih tak bisa diakses.

"Kota-kota seperti Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan banyak lainnya, yang ramai dan penuh kehidupan sebulan lalu, sedang dikepung, dibom, dan diblokade," ujar Joyce Msyua, Asisten Sekteraris Jenderal untuk Bidang Kemanusiaan, dikutip dari situs UN News, Rabu 30 Maret 2022.

 

4. Sebut Beberapa Lokasi Tak Aman Untuk Pemakaman

Ukraina Kembali Rebut Kota Trostianets Dekat Perbatasan Rusia
Seorang pria berjalan di depan kereta api yang hancur di timur laut kota Trostianets (29/3/2022). Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali kota Trostianets, dekat perbatasan Rusia, salah satu kota pertama yang jatuh di bawah Kontrol Moskow dalam invasi selama sebulan. (AFP/Fadel Senna)

Joyce Msyua menyatakan di beberapa daerah Ukraina bahkan tidak aman untuk mengubur korban.

"Di beberapa lokasi bahkan tidak aman untuk mengubur orang-orang meninggal," ujar pejabat PBB tersebut.

PBB mencatat setidaknya ada 99 anak kecil yang tewas, meski pemerintah Ukraina mengumumkan sudah lebih dari 100 anak tewas.

Jutaan dari anak-anak Ukraina juga harus melarikan diri, baik itu ke negara lain atau daerah lain di Ukraina. UNICEF berkata invasi Rusia memicu perpindahan masyarakat dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II.

Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya