Liputan6.com, Jakarta Melonjaknya harga minyak sawit di Pasar Internasional berdampak pada naiknya harga minyak goreng di banyak negara termasuk Indonesia. Presiden Jokowi pun mengambil langkah cepat dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menilai langkah Jokowi yang memberikan BLT untuk masyarakat upaya solutif mengatasi tingginya harga minyak goreng.
“Ini (BLT) jelas adalah langkah dalam upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan minyak goreng,” ujar Piter Senin (4/4/2022).
Advertisement
Piter melihat pemerintahan Jokowi terus mengupayakan agar masyarakat tidak terlalu terdampak dengan melambungnya harga minyak goreng di pasaran. Mulai dari menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), subsidi minyak curah, hingga terkahir BLT ini.
"Pemerintah terus mencari jalan yang terbaik. Jalan pertama tidak berhasil, kedua tidak berhasil ya jalan ketiga ini yang menurut saya kalau sudah dikasih BLT ini berarti subsidi minyak goreng curahnya tidak lagi diberikan,” jelas Piter.
Piter juga menilai BLT minyak goreng ini juga adalah langkah efektif dibanding memberikan subsidi minyak curah. Sebab menurutnya pada distrisubsi subsidi rawan dengan penyelewengan.
"Jadi kalau menurut saya ini kebijakan yang lebih tepat dan lebih baik ketimbang melakukan subsidi minyak goreng curah,” ujar Piter.
Dapatkan Bantuan Langsung
Jokowi menargetkan 20,5 juta kepala keluarga yang terdaftar pada Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk diberikan bantuan BLT minyak goreng. BLT ini juga akan menyasar 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan.
Mantan Walikota Solo ini akan mulai mendistribusikan BLT minyak goreng per-April 2022. Setiap bulannya, masyarakat yang terdaftar akan diberikan BLT sebesar Rp100 ribu. Pemerintah bakal memberikan bantuan tersebut langsung selama tiga bulan.
Advertisement