Liputan6.com, Depopk - Jajaran Polres Metro Depok melakukan filterisasi di empat titik perbatasan yang menjadi akses lalu lintas menuju Jakarta. Hal ini menyusul adanya aksi demo mahasiswa di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, pihaknya bersama Kodim 0508 Depok melaksanakan filterisasi untuk massa yang hendak menuju ke Jakarta. Menurutnya, filterisasi dilaksanakan untuk menyaring massa karena ada aksi unjuk rasa besar.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kami melakukan empat titik filterisasi massa yang akan menuju Jakarta baik dari Kota Depok maupun yang melintas Depok," ujar Imran kepada Liputan6.com, Senin.
Imran mengungkapkan, empat titik filterisasi atau penyekatan tersebut berada di simpang Cisalak, flyover UI, Jalan Raya Bogor depan Panasonic, dan Simpang Depok. Polisi dan TNI akan menghalau massa yang berasal dari Depok maupun Jakarta.
"Semuanya kami lakukan untuk menghalau massa menuju Jakarta dari arah Depok dan Bogor," jelas Imran.
Imran mengungkapkan, polisi dan TNI akan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan menuju Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengurangi mobilisasi massa ke arah Jakarta dan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan demo.
"Kita mengecek apabila ditemukan barang yang berbahaya yang dibawa mereka akan dilakukan pemeriksaan," ungkap Imran.
Pelaksanaan filterisasi yang dilaksanakan TNI dan Polri diperkuat sekitar 220 anggota yang tersebar di sejumlah titik. Selain itu, penguatan filterisasi dibantu anggota Polsek yang telah ditempatkan di titik akses menuju Jakarta yang telah dipetakan.
"Selain Polres dan Kodim, tiap Polsek juga ada melakukan filterisasi," ucap Imran.
Imran menuturkan, filterisasi yang dilakukan TNI dan Polri di Kota Depok belum ditemukan massa yang dicurigai membawa barang yang tidak diinginkan.Â
"Belum ada ditemukan massa yang kami curigai, masih kondusif," pungkas Imran.
Kapolda Metro Larang Anggota Bawa Senpi
Sebanyak 5.626 personel gabungan dikerahkan mengawal jalannya aksi demo mahasiswa di Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Jumlah tersebut terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Korps Brimob Polri, dan Kodam Jaya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mewanti-wanti jajarannya agar tidak melakukan menggunakan senjata api dan senjata tajam saat mengamankan aksi demo 11 April 2022 ini.
"Saya minta ke seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api. Apalagi dengan senjata tajam dan peluru tajam, saya minta ini dipedomani betul," kata Fadil di Jakarta, Senin.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menerangkan, Kodam Jaya turut menurunkan 1.333 personel untuk membantu Polda Metro Jaya mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta dan sekitarnya.
"Kami Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya sudah bertekad untuk fasilitasi peserta unjuk rasa. Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya siap menghadapi mereka yang melakukan pelanggaran hukum," ucap Pandam Jaya.
Advertisement
Didukung TNI
Untung memastikan prajurit TNI yang diterjunkan tidak ada yang membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Menurut Untung, penanganan aksi akan dilakukan secara persuasif.
"Tadi saya sudah apel dan tadi sesuai dengan apa yang disampikan Bapak Kapolda, agar tidak ada satu pun personel yang membawa senjata api maupun senjata tajam. Anggap mereka anak sendiri, keluarga sendiri yang harus dilindungi," kata dia.
Untung berharap aksi kali ini berjalan aman dan damai. Untung menyatakan prajurit TNI siap mendukung hal tersebut.
"Saya berharap pengujuk rasa juga melakukan kegiatannya dengan sebaik-baiknyanya, jangan anarkis. Jangan mencelakanan orang lain, dan dari kami akan menjaga agar aspirasi adik-adik tersampaikan dengan baik," kata Untung.
Sikap tegas Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya ini sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya agar mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Hindari Jalan Ini
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengimbau masyarakat menghindari ruas jalan di sekitaran Istana dan DPR agar tak terjebak kemacetan.
Imbauan ini menyusul rencana unjuk rasa yang digelar sejumlah aliansi mahasiswa hari ini, Senin (11/4/2021).
"Pada kesempatan ini kami Ditlantas Polda Metro Jaya mengimbau agar masyarakat hari ini sampai malam nanti hindari dua kawasan ini," kata dia di Jakarta Pusat.
Sambodo memprediksi unjuk rasa akan berdampak pada situasi arus lalu lintas di kawasan Istana Monas mulai Patung Kuda, Harmoni, Medan Merdeka Barat, Selatan, Medan Merdeka Utara, Gambir.
Sementara di kawasan DPR/MPR diperkirakan kepadatan akan terjadi mulai dari Senayan, Gerbang Pemuda, Asia Afrika, Slipi, Palmerah.
"Sebaiknya dihindari agar tidak terjebak kemacetan dan silakan cari jalur alternatif lain," ujar dia.
Sambodo menyampaikan, sekira 1.500 massa akan turun ke jalan hari ini. Berdasarkan informasi yang diterima, titik kumpul massa terbagi menjadi dua yakni Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus dan DPR/MPR.
"Kedua lokasi tersebut tetap kita lakukan rekayasa lalu lintas," ujar dia.
Â
Advertisement