Haji 2022, DPR Minta Pemerintah Prioritaskan Jemaah yang Batal Berangkat Tahun 2020

Puan mengatakan, calon jemaah haji yang direncanakan berangkat ke Saudi yang tertunda dibatasi usia maksimal 65 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2022, 07:48 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 07:44 WIB
Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com
Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah memprioritaskan calon jemaah haji Indonesia yang tertunda keberangkatannya tahun 2020. Kata Puan, DPR menyambut baik keputusan otoritas Arab Saudi yang membuka ibadah haji tahun 2022.

"Kami berharap Pemerintah mengoptimalkan kuota jemaah haji Indonesia, sehingga masyarakat yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi, tahun ini bisa menunaikan ibadah haji," ujar Puan dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/4/2022).

Puan mengatakan, calon jemaah haji yang direncanakan berangkat ke Saudi yang tertunda dibatasi usia maksimal 65 tahun. Alasannya Arab Saudi melihat pandemi Covid-19 belum usai.

Ketua DPP PDIP ini meminta pemerintah mendata jamaah haji diberangkatkan sejak dini. Meski belum tahu berapa kuota yang akan diberangkatkan.

"Pendataan calon jemaah haji yang akan diberangkatkan harus dilakukan sejak dari sekarang meskipun belum diketahui berapa kuota yang diberikan Arab Saudi untuk Indonesia," ujar Puan.

Selain itu, Ia meminta pemerintah agar jamaah haji yang diberangkatkan dipastikan telah mendapatkan vaksin yang diakui Saudi. Puan menekankan agar infrastruktur protokol kesehatan calon jamaah haji dipersiapkan semaksimal mungkin.

"Mulai dari sebelum berangkat, saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, hingga kepulangan kembali jemaah ke Tanah Air," kata Puan.

Lebih lanjut, Puan meminta agar biaya perjalanan ibadah haji segera ditetapkan. Untuk itu ia mengingatkan Pemerintah dan Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR segera melakukan pembahasan.

"Kita berharap agar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dapat seefisien mungkin sekalipun memang ada tambahan biaya untuk tes PCR," tutup Puan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Jemaah 1 Juta

Arab Saudi telah resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total jemaah mencapai 1 juta orang. Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari otoritas Saudi ini. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

"Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air," tegas Menag di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).

Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jemaah Indonesia untuk ke Tanah Suci. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji," tuturnya.

Menag menegaskan, berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.

"Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," tegasnya.

"Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik," lanjutnya.

 

Sambut Baik DPR

Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. Menurutnya, kepastian adanya keberangkatan jemaah dari luar Saudi ini telah membuka seluruh simpul persiapan penyelenggaraan yang selama ini terus dilakukan pihaknya.

"Ini kabar gembira. Kepastian adanya kuota ini akan segara kami tindaklanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan," ucapnya.

"Persiapan layanan, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, akan segera difinalkan," sebutnya lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyambut baik kabar tersebut.

“Alhamdulillah, umat Islam Indonesia patut bersyukur atas dibukanya kembali penyelenggaraan haji tahun 2022 ini setelah dua tahun tidak diberikan kesempatan kepada umat Islam yang berada di luar negara Arab Saudi," kata Ace saat pada wartawan, Sabtu (9/5/3022).

"Pengumuman ini telah menjawab kepastian pelaksanaan haji tahun ini,” sambungnya.

 

Tindak Lanjut

Ace meminta Kmenterian Agama (Kemenag) segera menindaklanjuti pengumuman Arab Saudi tersebut dengan memastikan berapa kuota untuk jemaah haji asal Indonesia yang bisa berangkat ke tanah suci.

“Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan teknis terutama yang penting adalah kepastian alokasi kuota bagi muslim Indonesia. Kementerian Agama harus segera memastikan berapa jumlah pasti yang diberikan bagi Indonesia karena menyangkut dengan persiapan anggaran yang akan dibebankan kepada setiap jemaah haji,” kata dia.

Politikus Golkar itu menyebut besarnya biaya haji akan bergantung pada jumlah kuota haji Indonesia.

“Kami Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) saat ini akan segera menetapkan Bipih (biaya yang disetorkan setiap jamaah) berdasarkan atas jumlah kuota,” kata Ace.

“Penyusunan Bipih ini akan dihitung berdasarkan atas kebutuhan tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi dan dalam negeri, dan keperluan jamaah lainnya yang dibutuhkan para jamaah,” tutur dia menambahkan.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya