46 Halte Transjakarta Bakal Direvitalisasi dengan Anggaran Rp 600 Miliar

4 Halte Transjakarta di antaranya didesain dengan memiliki ciri khas yang ikonik, dan 4 halte terintegrasi dengan moda transportasi KRL, atau MRT.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2022, 06:49 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 06:49 WIB
Halte Transjakarta
Halte Transjakarta yang akan ditutup sementara pada tanggal 15 April 2022/copyright SoePhoto / Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan merevitalisasi 46 halte pada tahun ini, dengan alokasi anggaran Rp 600 miliar. Dari jumlah halte yang akan direvitalisasi, 4 halte Transjakarta didesain dengan memiliki ciri khas yang ikonik, dan 4 halte terintegrasi dengan moda transportasi KRL, atau MRT.

"Ada 46 halte (direvitalisasi) terdiri dari 4 halte ikonik kemudian 4 halte terintegrasi kemudian sisanya ada 38 adalah halte-halte biasa, baik halte ujung maupun halte transit dan lain-lain," ucap Direktur Teknik dan Digital TransJakarta Indrayana, Rabu malam, 13 April 2022.

Indrayana mengatakan, pelaksanaan revitalisasi dimulai pada Jumat 15 April.

Untuk 4 halte yang akan direvitalisasi dengan ciri khas yang ikonik yaitu Halte Dukuh Atas, Halte Sarinah, Halte Tosari, dan Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sedangkan 4 halte terintegrasi ada pada Halte Cawang-Cikoko, Halte Jatinegara, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.

"Halte terintegrasi yang kita harapkan akan sangat bermanfaat bagi pelanggan baik pelanggan transjakarta termasuk juga nanti pelanggan MRT, LRT, maupun KRL yang akan melakukan perpindahan moda," jelasnya.

Proses revitalisasi ditargetkan memakan waktu selama 6 bulan. Selama proses tersebut, Indrayana memastikan ada perubahan titik menaikan dan menurunkan penumpang.

Bagi pelanggan Transjakarta yang telah mengunduh aplikasi Transjakarta, pemberitahuan penyesuaian lokasi pick-up armada akan disampaikan melalui aplikasi. PT Transjakarta juga akan mempublikasi penyesuaian pick up penumpang melalui media sosial.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Topang Mobilitas Warga

Dia berujar, revitalisasi halte Transjakarta menjadi halte terintegrasi guna menopang mobilitas warga yang hendak berpindah moda transportasi. Misi lainnya adalah agar masyarakat membiasakan diri menggunakan transportasi umum sebagai pilihan alat mobilitas mereka.

"Supaya sebanyak mungkin masyarakat mau gunakan public transport yang bersifat massal termasuk Transjakarta," tandasnya.

"Empat halte yang integrasi itu, termasuk jadi fokus kita, karena ini nanti yang akan sangat memudahkan masyarakat melalukan perpindahan antar moda transportasi publik, kemudian yang letaknya ada di pusat keramaian," imbuhnya.

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebelumnya melakukan perpanjangan pada jam layanan operasional menjadi pukul 05.00 – 22.00 WIB dari sebelumnya beroperasi pukul 05.00 – 21.30 WIB.

Layanan Amari

Sementara layanan Angkutan Malam Hari (Amari) akan melayani pelanggan mulai pukul 22.01 – 24.00 WIB. Penyesuaian tersebut efektif berlaku mulai, Senin 11 April 2022.  

Plt Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Angelina Betris menyampaikan, penyesuaian layanan ini merupakan tindaklanjut dari Keputusan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Nomor 198 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Pengaturan Kapasitas Angkut dan Waktu Operasional Sarana Transportasi Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 2 Corona Virus Disease 2019.

"Kami akan melakukan sosialisasi selama tiga hari sejak 8-10 April secara intensif baik melalui media sosial maupun secara langsung melalui petugas kami di lapangan," ujar Betris di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Selain itu, Betris menyebut adanya keberhasilan pengendalian penyebaran virus Covid-19 di Ibu Kota khususnya dalam sektor transportasi publik maka, Transjakarta tetap beroperasi dengan kapasitas angkut pelanggan maksimal.

 

Terapkan Prokes

"Kendati begitu, Transjakarta memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap terjaga dengan, baik di halte maupun di dalam bus. Adapun pelanggan juga diwajibkan untuk menunjukan bukti telah melakukan vaksinasi Covid-19 baik melalui aplikasi PeduliLindungi, JAKI maupun dokumen yang print ataupun digital kepada petugas," kata dia.

Selain itu seluruh pengguna Bus Transjakarta diwajibkan menggunakan masker dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area halte.

"Kami mengimbau agar pelanggan untuk mematuhi semua aturan yang berlaku untuk keamanan dan kenyamaman kita bersama," imbuh dia.

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya