Status Gunung Ruang Sulut Naik, PVMBG Ingatkan Masyarakat untuk Menjauh

PVMBG), Kementerian ESDM pun mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut itu.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Apr 2022, 06:34 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2022, 06:34 WIB
Gunung Ruang
Gunung Ruang (Google Maps)

Liputan6.com, Jakarta Status Gunung Ruang dinaikkan dari normal menjadi waspada. Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM pun mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut itu.

"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diharapkan tidak melakukan kegiatan atau memasuki area Gunung Ruang pada radius 1,5 kilometer dari kawah/puncak dan sektoral 2,5 kilometer pada sektor timur, tenggara, selatan dan barat daya," kata Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana seperti dilansir Antara, Sabtu 16 April 2022.

PVMBG juga meminta masyarakat menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya abu vulkanik jika erupsi terjadi.

Namun, dia meminta masyarakat di sekitar Gunung Ruang Sulut tetap tenang tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan. PVMBG juga meminta masyarakat selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Pusat PVMBG-Badan Geologi, kata Devy, akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Siau Tagulandang Biaro memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Ruang.

Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro juga diajak berkoordinasi dengan PVMBG atau melalui Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang dalam memberikan informasi tentang aktivitas gunung api tersebut.

 

Potensi Bahaya Letusan

Berdasarkan catatan sejarah letusannya, potensi ancaman bahaya utama Gunung Ruang berasal dari erupsi eksplosif yang disertai lontaran material piroklastik ke segala arah dan aliran piroklastik (awan panas) terutama ke arah timur, tenggara, selatan dan barat daya.

DEvy menjelaskan, potensi bahaya letusan Gunung Ruang berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ruang dibagi dalam tiga tingkatan, di mana KRB-III adalah kawasan yang selalu terancam aliran awan panas, aliran lava dan gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan berbahaya.

Kawasan ini juga selalu terancam hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) berukuran lebih dari enam sentimeter, kawasan yang berpotensi terlanda lontaran batu (pijar) ini berada pada radius sekitar 2,5 kilometer dari pusat erupsi.

KRB-II adalah kawasan yang terancam aliran awan panas, aliran lava dan gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan berbahaya. kawasan ini selalu terancam hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) berukuran dua sampai enam sentimeter dan berada pada radius sekitar lima kilometer dari pusat erupsi.

 

Teramati Sejak 7 April 2022

Berikutnya, KRB-I adalah kawasan yang berpotensi terlanda hujan abu, kemungkinan dapat terlanda lontaran batu dan perluasan lahar/awan panas.

Kawasan ini juga berpotensi terlanda aliran lahar yaitu yang berada di sepanjang daerah aliran sungai/di dekat lembah sungai atau di bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak, area yang berpotensi dilanda lontaran batu ini berada pada radius tujuh kilometer dari pusat erupsi.

Status Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dinaikkan dari normal (level I) menjadi waspada (level II) setelah terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam yang teramati sejak tanggal 7 April 2022.

"Peningkatan gempa vulkanik dalam teramati sejak tanggal 7 April 2022," sebut Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, Sabtu (16/4/2022).

Dia menjelaskan, pada 16 April 2022 sejak pukul 00.00 WITA-04.47 WITA terjadi perubahan kegempaan yang sangat signifikan yaitu terekamnya 50 kejadian gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, dan empat kali gempa terasa.

 

Hasil Pengamatan dari Awal April

Dari pengamatan instrumental selama periode 1-16 April 2022, seismometer merekam setidaknya 121 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-55 mm, S-P 0.5-2.2 detik dan lama gempa 5-24 detik, serta 110 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-47 mm, S-P 13-36 detik dan lama gempa 35-425 detik.

Devy menambahkan, berdasarkan perkembangan aktivitas kegempaan sejak bulan Januari 2022 hingga 16 April pukul 06.00 WITA, kegempaan berfluktuasi namun secara umum menunjukkan adanya peningkatan terutama gempa-gempa vulkanik dalam sejak tanggal 7 April 2022.

Gempa vulkanik dalam ini terjadi akibat intrusi magma dari dalam dan mengindikasikan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Ruang pada saat ini.

"Peningkatan aktivitas vulkanik ini berpotensi untuk diikuti letusan meskipun tidak dapat dipastikan kejadiannya," kata Devy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya