Wagub DKI Jakarta Sebut Ada Orang Dewasa Diduga Terpapar Hepatitis Akut

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan kasus pasien penderita hepatitis akut di Jakarta berjumlah 21 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2022, 19:12 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 19:12 WIB
Wagub DKI Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan kasus pasien penderita hepatitis akut di Jakarta berjumlah 21 orang.

Bahkan, kata dia, dari jumlah tersebut, ada pasien dewasa. Padahal beberapa pekan terakhir, pasien hepatitis akut merupakan berusia anak-anak.

"Yang harus diketahui, ternyata hepatitis akut ini tidak hanya untuk anak-anak bahkan juga orang dewasa," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Untuk itu, ia mengingatkan kembali warga Jakarta agar tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan, sekaligus menjaga kebersihan makanan dan minuman.

Selain itu, Politikus Gerindra itu menyebut pasien rentan tertular hepatitis adalah pasien anak-anak, Karena itu dia mengimbau agar aktivitas air dan tempat-tempat umum oleh anak, agar dapat dihindari sementara waktu.

"Ditunda dulu bermain di tempat-tempat umum seperti kolam renang bersama, kegiatan anak-anak kan suka bermain di tempat-tempat indoor segala macam," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A mengungkap hepatitis akut pada anak menyerang saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

Sejak kasus pertama kali muncul hingga menyebabkan kematian pada anak, belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari hepatitis akut pada anak tersebut, investigasi dan penelitian masih terus dilakukan.

“Penting untuk ditekankan bahwa ini bukan penyakit umum,” jelas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/5/2022).

 

Imbauan WHO

Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan adanya peradangan hati atau liver. Penyakit hepatitis ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Akan berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).

WHO menekankan penting bagi orang tua memahami gejala hepatitis akut pada anak. Mulai dari serangan diare akut, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning.

Pada kondisi yang sudah sangat parah, kulit anak dan bagian putih matanya akan menguning. Lalu pada sebagian besar anak tidak mengalami demam.

“Ambil langkah-langkah normal yang membantu melindungi dari virus umum,” dijelaskan.

Para orang tua atau wali anak diimbau untuk segera tanggap mengambil langkah-langkah umum untuk mencegah anak terpapar virus umum penyebab hepatitis akut pada anak.

Begini cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak versi WHO:

1. Cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi orang tua mengawasi anak sudah mencuci tangan dengan baik.

2. Cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi orang tua mendorong atau mengajarkan anak menjaga kebersihan pernapasan yang baik.

“Seperti menutupi batuk atau bersin,” dijelaskan.

Kedua cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak tersebut menurut WHO apabila dilakukan dengan konsisten dan bersama-sama akan sangat membantu mengurangi potensi penyebaran kasusnya.

 

Saran IDAI

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan atas penemuan kasus hepatitis akut pada anak.

Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) P2P Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 27 April 2022.

Berasal dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengeluarkan panduan cara mencegah hepatitis akut pada anak. Para orang tua atau wali anak diimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati.

Begini cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak versi IDAI:

1. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah dimulai dengan rajin mencuci tangan yang benar pakai sabun, air mengalir, dan paling sebentar dilakukan 20 detik.

2. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah bagi orang tua wajib memperhatikan air minum yang dikonsumsi anak, pastikan minum air bersih dan matang.

3. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah wajib diperhatikan anak harus makan makanan yang bersih dan matang sepenuhnya.

4. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi siapapun untuk membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya atau tidak dibuang pada tempat yang berisiko mencemari lingkungan tinggal.

5. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah diimbau bagi anak untuk menggunakan alat makan sendiri-sendiri.

6. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah tetap memakai masker dan menjaga jarak. Ini karena penularan virus hepatitis bisa terjadi melalui droplet.

7. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah bagi orang tua atau wali berupaya mendeteksi secara dini gejala hepatitis akut misterius jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala.

“Seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” dijelaskan.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya