Jokowi Harap Air Product and Chemicals Realisasikan Rencana Investasi Senilai USD15 M

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products dan Chemicals Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton Washington DC, Amerika Serikat

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Mei 2022, 07:04 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2022, 06:38 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton Washington DC, Kamis, 12 Mei 2022.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton Washington DC, Kamis, 12 Mei 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products dan Chemicals Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton Washington DC, Amerika Serikat, Kamis, 12 Mei 2022.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya implementasi rencana investasi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

"Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai, November 2021 yang lalu. Sebagai implementasi rencana tersebut pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi coal to DME di Bukit Asam," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (13/5/2022).

"Saya berharap semua rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan rencana investasi Air Products and Chemicals sebesar USD15 miliar. Untuk saat ini, sudah terealisasi tahap pertama sebesar USD7 miliar.

"Adalah project DME, metanol di Balongan, dan mau membangun juga metanol di Cepu, sisanya kita akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara," ujar Bahlil usai pertemuan.

 

Investasi Merata

Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dia juga menyampaikan bahwa dari hasil diskusi Jokowi dengan CEO Air Products, terdapat juga rencana akan membangun industri dari hulu ke hilir di bidang petrokimia.

"Sekarang tugasnya adalah pemerintah Indonesia harus segera mengeksekusi. Karena uangnya sudah ada, _project_-nya sudah ada," ucap dia.

"Saya pikir pertemuan hari ini dengan Bapak Presiden dengan Pak Seifi ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dikuasai suatu negara tertentu, tapi sudah merata," sambung Bahlil.

Infografis

Infografis Peringkat Investasi Indonesia
Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya