Pengamat: Koalisi Indonesia Bersatu di Luar Kendali Jokowi

Presiden Joko Widodo sudah cenderung membiarkan adanya ancang-ancang dari partai-partai pendukungnya untuk Pemilu 2024 walau jaraknya masih dua tahun lagi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Mei 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 15:09 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta Desain peta politik semakin tergambar menjelang Pilpres 2024. Tiga partai sudah sepakat berkoalisi yaitu PPP, PAN, dan Golkar dengan mengusung nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Padahal, ketiga partai itu notabene adalah partai pendukung pemerintah saat ini.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Pangi Syarwi dari Voxpol Center Research and Consulting, menilai, Presiden Joko Widodo sudah cenderung membiarkan adanya ancang-ancang dari partai-partai pendukungnya untuk Pemilu 2024 walau jaraknya masih dua tahun lagi.

"Terkesan mereka sudah di luar kendali (Jokowi). Seperti Golkar, PPP dan PAN, sebetulnya presiden tak ingin hal itu terlalu cepat dan terlalu subur sejak dini. Karena koalisi biasanya itu kan minimal satu tahun bukan dua tahun menjelang," kata pria karib disapa Ipang saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/5/2022).

Meski sudah berkoalisi, namun Golkar, PAN, dan PPP itu dinilai Ipang belum tentu aman dari ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold (PT) sebesar 20%. Kecuali PDI Perjuangan, yang mampu memastikan tiketnya jika maju dengan mengusung calonnya sendiri tanpa berkoalisi.

"Rasa-rasanya menurut saya dengan 20% PT belum ada peluang sama sekali, kecuali PDIP. Artinya untuk menjadi capres, tentu penjajakan seperti ini (membuat koalisi), tentu bukan pertemuan biasa tapi untuk politik merebut ambang batas 20% itu," yakin Ipang.

 

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa mengumumkan koalisi parpol untuk Pemilu 2024
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa mengumumkan koalisi parpol untuk Pemilu 2024. Kesepakatan politik ini disampaikan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Sulit Tercipta 4 Poros

Ipang berhitung, dengan PT 20% rasanya akan sulit bila tercipta empat poros. Sebab, sifat PDIP yang tidak ingin sendirian.

"Artinya kekuatan yang paling rasional untuk 2024 adalah lahirnya tiga poros, berdasarkan koalisi mulai dibangun," Ipang menutup.

Sebagai informasi, koalisi Golkar, PAN dan PPP terbentuk hanya berselang tiga hari setelah Presiden Jokowi mewanti-wanti jajaran menterinya untuk bekerja fokus lantaran akan segera mulai Pemilu 2024, dua menterinya Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa bertemu dengan Zulkifli Hasan membahas politik.

Para menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Parpol Golkar, PPP, dan PAN itu sepakat membentuk koalisi yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang menghangatkan politik Indonesia.

Infografis

Infografis Wacana Presidential Threshold 0% di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Wacana Presidential Threshold 0% di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya