Wisatawan Diimbau Tak Beri Makan Rusa Istana Bogor, Hindari Penyakit Mulut dan Kuku

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor mengimbau kepada warga untuk memberi makan hewan rusa di Istana Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Jun 2022, 19:23 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 19:23 WIB
20170305-Raja Salman dan Jokowi-Pool
Gerombolan rusa melintas di Istana Bogor jelang kedatangan rombongan Raja Salman, Bogor, Rabu (1/2). Raja Salman membawa sebanyak 1.500 orang termasuk di dalamnya putera mahkota, pangeran dan para menteri. (AFP PHOTO / POOL / Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor mengimbau kepada warga untuk memberi makan hewan rusa di Istana Bogor. Imbauan ini untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada rusa di lokasi tersebut.

Diketahui, setiap hari, terutama di akhir pekan, pedestarian depan Istana Bogor kerap ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berwisata memberi makan rusa secara gratis.

"Karena memberi makan rusa bisa saja menularkan virus PMK dari air bone atau melalui sentuhan," kata Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana, Bogor, Jumat (10/6/2022).

Anas berharap imbauannya ini langsung direspons oleh pihak pengelola Istana Bogor sehingga dapat mengeluarkan kebijakan larangan memberikan makan rusa.

"Kalau bisa dipasang tulisan (larangannya) gitu. Karena, kalau penularan dari udara kan susah diduganya. Makanya langkah kongkritnya itu yang bisa kita lakukan sementara," ucap Anas.

Cek Kesehatan Rusa

Namun demikian, baru-baru ini Anas mengaku sudah melakukan pertemuan dengan bagian protokol Istana Kepresidenan Bogor. Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk dilakukan uji klinis terhadap ratusan rusa itu.

"Cuma tidak tahu pihak mana yang akan mengujinya. Kalau diizinkan oleh pihak Istana kita siap cek kesehatannya," ujar Anas.

 

Hewan Kurban Dilarang Masuk Kawasan Istana

Pada pertemuan itu, Anas juga menyarankan agar hewan kurban tidak diizinkan masuk ke Istana Bogor. Kemudian, pegawai yang bekerja di Istana Bogor tidak boleh sembarang mengunjungi kandang sapi.

"Kalau pun harus mengunjungi kandang sapi, intinya harus steril dengan menggunakan APD dan saat masuk ke Istana Bogor harus bersih," ujarnya.

Pemerintah Kota Bogor mulai memperketat pengawasan dan memeriksa hewan-hewan ternak terutama yang berasal dari daerah wabah PMK. Hal ini dilakukan untuk mencegah meluasnya PMK di Kota Hujan.

Sebab, di wilayah ini telah ditemukan kasus dimana tujuh ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak terserang PMK.

 

Ditemukan Kasus PMK di RPH Bubulak

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan langsung melakukan antisipasi setelah ditemukannya kasus PMK di RPH Bubulak.

Selain menutup sementara aktivitas di RPH Bubulak, juga mengisolasi hewan-hewan yang terjangkit PMK.

Tak hanya itu, melakukan pemeriksaan kendaraan pengangkut hewan ternak di enam titik ruas jalan.

"Kami juga sudah meminta dinas terkait untuk memperhatikan agar hewan kurban harus memiliki syarat kesehatan yang dianjurkan oleh Dinkes Kota Bogor," kata Dedie.

Ia juga telah meminta dinas terkait untuk meminimalisir penyebaran PMK, karena ia khawatir hewan lain seperti rusa yang ada di Istana Bogor ikut terjangkit. Sebab, penyebaran PMK ini bisa melalui udara atau air bone.

"Kan kalau merebak di Kota Bogor akan berdampak ke hewan lain, termasuk rusa di Istana Bogor, itu jadi bahaya. Dinas kami udah coba minta untuk mengeliminir ini " ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya