Liputan6.com, Jakarta Pencarian satu korban hilang tertimbun longsor di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, dilanjutkan Jumat (24/6/2022) pagi tadi. Pencarian korban tadi malam ditunda lantaran medan yang sangat sulit dijangkau tim SAR gabungan serta material longsor cukup tebal.
Korban atas nama Umar (42) dilaporkan hilang setelah tertimbun longsor pada Rabu 22Â Juni 2022 malam.
Baca Juga
"Evakuasi dilanjut pagi ini oleh tim SAR gabungan. Kemarin pencarian dihentikan karena medannya cukup sulit dan cuaca mendung," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko, Jumat (24/6/2022).
Advertisement
Aris mengatakan, pencarian terkendala alat berat belum bisa masuk ke lokasi karena masih tertutup material longsoran setebal 3 meter. Untuk mencapai titik lokasi, tim SAR gabungan juga harus berjalan sejauh kurang lebih 1 kilometer.
"Pencarian masih dilakukan secara manual. Tapi kami sedang upayakan membuka akses agar alat berat bisa masuk ke lokasi," ujar dia soal longsor di Bogor.
BPBD Kabupaten Bogor berencana meminjam dua alat berat dari Dinas PUPR untuk membersihkan meterial longsor yang menutup akses menuju perkampungan.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo menyebutkan ada lebih 8 titik lokasi banjir bandang dan longsor di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan.
Dampak
Adapun titik lokasi banjir bandang dan longsor tersebar di antaranya di Kampung Pondok Gomong, Cimanggu, Banara Jaya, Bandara Jaya Dua, Pajakan, Kampung Rawa, Limus Badak, dan Kampung Babakan.
"Kalau untuk sekitar Cianten ada 6 titik longsor yang sudah dibersihkan pakai alat berat. Tebal longsoran mencapai 4-5 meter dengan panjang ada yang sampai 50 meter," ujar Budi.
Data sementara, tercatat 20 unit rumah rusak dan 4 jembatan putus akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Desa Cibunian.
Seorang wanita meninggal dunia atas nama Aam (40) karena tertimbun longsor. Sementara Umar hilang dan masih dalam pencarian. Sedangkan korban luka sebanyak tiga orang, dua di antaranya seorang ibu dan bayi berusia 1 tahun.
"Warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke saudaranya. Namun sampai pagi tadi listrik masih padam," kata Budi.Â
Advertisement