Pemkot Bogor Gandeng Operator Seluler Tukar Sampah Plastik dengan Pulsa

Wali Kota Bogor Bima Arya menargetkan mesin penukar sampah jadi pulsa ini bisa mengurangi sampah botol plastik yang per hari bisa mencapai 4.300 kg per hari.

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Jun 2022, 07:19 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 07:19 WIB
Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menggandeng perusahaan operator seluler membuat terobosan dalam mengurangi sampah botol plastik dengan menukarnya menjadi pulsa senilai Rp 10.000 per botol.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menyatakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan swasta dengan membangun teknologi digital penukaran sampah botol plastik menjadi pulsa di mal, diharapkan membantu membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan.

"Seperti saya bilang kemarin, di Kota Bogor dalam sehari ada sekitar 650 ton sampah, 14 persennya adalah sampah plastik dan lama terurai, ini ikhtiar kita bersama," ujar Bima di Kota Bogor, Minggu 26 Juni 2022.

Bima berharap peluncuran teknologi penukar sampah berupa mesin yang terkoneksi dengan ponsel yang menggunakan operator Indosat dan Tri di Mall BTM pada Sabtu (25/6) dapat menarik antusias warga, khususnya anak-anak muda segera mengumpulkan botol plastik untuk tidak menumpuk di tempat sampah lagi.

Ia menargetkan mesin penukar sampah jadi pulsa ini bisa mengurangi sampah botol plastik yang per hari bisa mencapai 4.300 kg per hari. Sebab, Bank Sampah di Kota Bogor hanya sanggup mengolah sampah plastik sebanyak 300 kilogram per hari.

Selain penukaran sampah plastik jadi pulsa, Bima juga mengapresiasi kehadiran Plasticpay yang akan menjadikan sampah botol plastik tersebut menjadi kerajinan yang bernilai dan keren, mulai dari tas, sajadah, topi, sendal hingga sepatu. Langkah ini juga sebagai bagian dari pemberdayaan komunitas mitra UMKM.

"Artinya, dari hulu plastik bisa dikumpulkan dengan lebih efisien melalui reverse vending machine Indosat ini. Kemudian oleh Plasticpay, botol plastik ini diolah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Jadi, dari masalah menjadi berkah, dari sampah plastik menjadi pulsa," terangnya yang dilansir dari Antara.

 

Cara Tukar Sampah Jadi Pulsa

Sementara itu, CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha menjelaskan, program Sampah Jadi Pulsa merupakan salah satu program CSR IOH di dalam pilar Lingkungan. Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi limbah botol plastik dan menjaga kelestarian alam dengan pemanfaatan teknologi digital.

"Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan para pihak, meluncurkan program ini ke tengah masyarakat untuk mendorong perilaku hidup bersih dan mengelola sampah menjadi sesuatu yang memberi manfaat dan menciptakan nilai tambahan,” ujar Vikram Sinha.

Masyarakat, kata Vikram, hanya perlu melakukan beberapa langkah mudah untuk menukarkan sampah botol plastik menjadi pulsa. Pertama, mengunduh dan daftarkan diri pada aplikasi Plasticpay yang tersedia di Google Play Store dan Apple App Store. Kedua, masukkan botol plastik bekas ke dalam RVM untuk menukarkan satu botol dengan pulsa IM3 atau Tri senilai Rp10.000.

Selanjutnya, masyarakat yang menukarkan botol-botol plastik bekas akan mendapatkan 56 poin per botol untuk nantinya ditukarkan dengan beberapa pilihan yang ada pada aplikasi.

Poin-poin yang didapatkan dapat ditukarkan dengan pulsa IM3 atau Tri yang bisa digunakan untuk membeli kuota data, telepon, SMS, serta aktivasi layanan Over-the-Top (OTT) seperti aplikasi siaran langsung musik dan film.

“Peluncuran hari ini merupakan langkah awal untuk menyebarkan gerakan melestarikan lingkungan secara berkelanjutan sambil memberdayakan masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat," katanya.

 

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya