PVMBG: 3 Gunung Api di Sulawesi Utara Status Waspada

PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan dari delapan gunung api aktif di Sulawesi Utara tiga di antaranya berstatus waspada (level II).

oleh Muhammad Ali diperbarui 03 Jul 2022, 05:31 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2022, 05:31 WIB
Gunung Soputan
Gunung Soputan terpantau mengeluarkan asap tipis. Foto: (Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan dari delapan gunung api aktif di Sulawesi Utara tiga di antaranya berstatus waspada (level II).

"Tiga gunung api tersebut yaitu Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara) dan Gunung Lokon (Kota Tomohon)," sebut Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Manado, Sabtu (2/7/2022).

Sedangkan, empat gunung api lainnya berstatus normal level I yaitu Gunung Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Tangkoko (Kota Bitung), Gunung Mahawu (Kota Tomohon) dan Gunung Ambang (Kota Kotamobagu).

"Gunung Ruang baru saja diturunkan statusnya menjadi normal setelah dinaikkan ke waspada beberapa waktu lalu," katanya yang dilansir dari Antara.

Dari delapan gunung api tersebut, dia berharap, warga mewaspadai aktivitas vulkanik Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang saat ini dalam status siaga level III.

Tercatat sebanyak satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo tiga milimeter, dan lama gempa lima detik.

Terekam juga empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2-8 milimeter, S-P tidak teramati dan lama gempa 55-130 detik.

"Setiap gunung memang memiliki karakteristik masing-masing. Kami terus berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan," ajaknya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gunung Ile Bergeliat

Tiga desa yang berada di kaki Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau untuk mewaspadai potensi guguran material di saat intensitas erupsi dari gunung itu yang semakin tinggi.

"Daerah yang perlu diwaspadai adalah tiga desa karena masuk dalam kawasan zona merah, yaitu Jontona, Lamawolo dan Lamatokan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Stanis Arakian di Lewoleba, Lembata, dari Kupang, Sabtu, (2/7/2022).

 Terakhir, kata dia, sejak Sabtu dini hari pukul 00.00 WITA sampai 06.00 WITA jumlah letusan akibat erupsi gunung Ile Lewotolok tersebut mencapai 15 kali dan menimbulkan getaran di beberapa desa.

Oleh karena itu, warga juga diminta siap untuk diungsikan jika keadaan semakin berbahaya. 

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan data kegempaan selama enam jam terakhir sistem magma mulai kembali terbuka, setelah sempat tertutup sementara 24 jam.

Data seismik enam jam terakhir berupa 43 kali gempa hembusan dan jenis gempa lainnya sehingga aktivitas siang ini cenderung landai ketimbang 24 jam terakhir.

"Akan tetapi kita terus pantau setiap pergerakan magmanya, dan jangan lupa tetap waspada dalam status siaga ini," tambah dia seperti dikutip dari Antara.

Infografis Sinar Api di Kawah Gunung Agung
Infografis Sinar Api di Kawah Gunung Agung
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya