Menag: Pelayanan Haji di Mina Lebih Baik dari 2019

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Mina. Dia mengecek sejumlah fasilitas untuk kenyamanan jemaah haji.

oleh Mevi Linawati diperbarui 07 Jul 2022, 07:35 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2022, 07:35 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Mina, Rabu (6/7/2022) dokumentasi MCH
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Mina, Rabu (6/7/2022) dokumentasi MCH

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Mina. Dia mengecek sejumlah fasilitas untuk kenyamanan jemaah haji. Dia menyatakan, pelayanan untuk jemaah haji pada 2022 ini jauh lebih baik.

Yaqut meninjau tenda di Mina. Di dalam tenda, sudah terpasang kasur untuk jemaah beristirahat ketika mabit. Selimut dan bantal juga disediakan di masing-masing kasur yang di bawahnya dipasangi karpet. Dia sempat menjajal berbaring di kasur yang akan dipakai jemaah.

"Kalau dari sisi tenda jemaah, saya kira sudah representatif, artinya jauh lebih baik dari terakhir 2019. Karena kebetulan saya berangkat pada 2019. 2019 tidak begini, dan masih desak-desakan. Dan belum ada keramik di bawahnya, sekarang sudah di keramik di bawahnya, jadi lebih nyaman," kata Yaqut saat meninjau Mina, Makkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022).

Dalam kunjungannya, Menag Yaqut yang mengenakan rompi heat stroke ini sempat menyambangi klinik kesehatan. Di sana dia mengecek obat-obatan dan peralatan medis. Menurut dia, klinik tersebut sudah layak untuk menangani jemaah haji yang nanti mungkin membutuhkan pertolongan.

"Tapi sebagus apapun tentu kita berharap itu tidak dipakai, biarlah itu menjadi ruang untuk melakukan antisipasi jika ada yang membutuhkan pertolongan serius. Sekali lagi mudah-mudahann tidak terpakai."

Pun demikian halnya mengenai isu toilet yang selalu dibicarakan jemaah calon haji. Menurut Menag, saat ini lebih baik dari yang dulu. Nilainya bila dulu D sekarang menjadi B atau B+.

"Karena sudah ada yang lebar dikit. Ini saya nggak tau apa ini disediakan untuk yang lebih sepuh, lebih tua, mungkin untuk jemaah difabel saya nggak tau, tapi ada 1 kamar mandi yang lebih besar dibanding ukuran yang lain. Tapi selebihnya ukuran masih sama dengan yang dulu. Hanya saja memang berbeda sudah dipoles dengan baik, airnya juga lebih bagus dari terakhir saya haji 2019, sudah okelah," kata Yaqut.

Pria yang kerap disapa Gus Men ini mengatakan, walaupun layanan jemaah haji di Mina sudah lebih baik dari 2019, masih perlu banyak perbaikan. Misalnya agar toilet yang selalu menjadi isu di Mina nilainya bisa menjadi A.

"Saya kira saya belum puas, lihatnya belum harus A, kalau sekarang masih B," kata dia.

Optimis Tahun Depan Lebih Baik

Selain tenda, pendingin udara atau AC juga jauh lebih dingin dibandingkan pada penyelenggaraan ibadah 2019. Namun dia merasa tidak puas mengenai AC yang arah anginnya mengarah ke wajah jemaah ketika istirahat. Hal ini membuat tidak nyaman meskipun dingin.

"Nah ini bagaimana caranya nanti kita coba lakukan negosiasi. Saya maklum sih dengan persiapannya, teman teman sudah oke, semua, PPIH sudah oke. Saya harus maklum karena waktu sangat terbatas kemarin. Untuk tahun depan kita masih punya banyak waktu, masih bisa lakukan banyak hal. Saya kira saya optimistis tahun depan akan lebih baik dari tahun ini, insyaallah," kata dia.

Karena itu, Menag memberikan angka 75 jika ada penilaian kondisi Mina dari angka 70-100.

Yaqut pun meminta petugas yang melayani jemaah untuk menjaga stamina dan semangat. Dia meminta ada penambahan petugas di Mina karena semakin banyak tantangannya harus semakin banyak yang memikul. "Supaya ringan sama dijinjing berat sama dipikul," kata dia.

"Kalau jumlah terbatas sementara mobilitas tinggi, lama juga di sini, saya kira bukan hanya berat bagi petugas tapi berisiko bagi jemaah. Karena kita selalu sampaikkan kepada teman teman bahwa inti dari yang kita lakukan ini pelayanan dan kenyaman jemaah," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya