PDIP Yakin Ganjar Tak Akan Menang Pilpres 2024 di Jateng Jika Diusung Partai Lain

PDIP optimistis tetap bisa memenangi Pemilu 2024 meski tidak mengusung figur yang memiliki elektabilitas tinggi seperti Ganjar Pranowo.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Jul 2022, 02:21 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 02:21 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan senam usai bermalam di sekolah partai PDIP. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kerap muncul di deretan tiga besar sejumlah lembaga survei sebagai kandidat calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Bahkan partai lain turut menjaring Ganjar sebagai bakal capres 2024.

Meski begitu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tempat Ganjar bernaung masih belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres. Kendati, PDIP tetap optimsitis bakal kembali berjaya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yakin partainya tetap akan menang besar pada Pemilu 2024 khususnya di Jawa Tengah, meski tidak mengusung sosok figur seperti Ganjar Pranowo.

Meski memiliki elektablitas tinggi, Bambang Pacul yakin Ganjar tidak akan bisa menang Pilpres 2024 jika tidak diusung PDIP. Bahkan dia menyebut, Ganjar tidak akan bisa menang di Jawa Tengah jika diusung partai lain di Pilpres mendatang.  

"Umpamanya ini, saya tidak mendahului, umpamanya Pak Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan, di Jateng menang atau kalah? pasti (Ganjar kalah) skak," ujar Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (12/7/2022).

Pacul menyebut,, apabila Ganjar bisa meraih suara 30 persen saja di Jawa Tengah, hal itu merupakan prestasi yang besar.

"Kalau dia dapat 30 persen saja udah hebat," ujarnya.

Menurut Pacul, PDIP telah siap memenangkan Pemilu 2024 dengan atau tanpa figur atau tokoh tertentu.

"Kenapa Pacul bisa ngomong? karena infrastruktur kita sudah siap. Kalau bahasa menterengnya infrastuktur tempur kita sudah siap," kata dia.

 


Ingatkan saat PDIP Usung Ahok di Pilkada DKI 2017

20160921-Jas Merah Untuk Ahok dari Megawati-Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didampingi Djarot Saiful Hidayat dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi keterangan usai resmi mendaftar maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di KPUD DKI Jakarta, Rabu (21/9). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ketua Komisi III DPR RI ini lantas mencontohkan kasus Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diusung PDIP dan mendapat suara dari 92 persen pemilih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.

Pacul mengingatkan, saat Ketum Megawati Soekarnoputri sudah menunjuk calon, maka semua kader PDIP dan pemilih akan ikut perintah Presiden ke-5 RI tersebut. 

"Pokoknya PDIP asal Ibu (Megawati) perintahnya jelas saja. PDIP aneh ini. Dulu orang enggak suka Ahok. Ibu Mega antar sendiri, pokoknya mau Ahok. Baris semua balik," ujarnya.

Hal itu menurut Pacul juga berlaku dalam Pilpres 2024 mendatang. Bambang Pacul menyebut, figur capres-cawapres tidak menjadi faktor utama kemenangan PDIP di Pemilu.

"Saya kan sudah belajar efek ekor jas. Coattail effect. Coattail effect kalau di Chili sana, sama di Brazil saya belajar ke Chili dan Brazil. Ketika Jokowi kemarin, itu angkanya 3,5 sampai 6,5 persen. Pak Jokowi coattail effectnya berapa? 4 persen. Kecil itu 4 persen," kata dia.

"Kalau kau partai politik, harus tergantung organisasi, untuk melakukan eksekusi itu harus organisasi," sambungnya.

Infografis 3 Bakal Capres Partai NasDem untuk Pilpres 2024
Infografis 3 Bakal Capres Partai NasDem untuk Pilpres 2024 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya