Survei Indopol: Elektabilitas Ganjar-Anies Naik, Prabowo Merosot

Indopol menyebut, merosotnya elektabilitas Prabowo Subianto lantaran suara pendukung Ketum Partai Gerindra ini perlahan-lahan beralih ke Anies Baswedan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Jul 2022, 14:56 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 14:56 WIB
Momen keakraban Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dengan Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Momen keakraban Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dengan Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan), Saat Acara APPSI 2022. (Nanda Perdana Putra/Liputan6).

Liputan6.com, Jakarta - Survei Nasional Indopol mencatat tiga tokoh teratas yang berpotensi menjadi calon presiden (Capres) 2024, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Namun hasil Survei Nasional Indopol pada Juni 2022 menunjukkan bahwa posisi Prabowo Subianto jatuh dari Top of Mind, yakni menjadi 8,94 persen, sedangkan Ganjar Pranowo naik menjadi 17,89 persen, dan Anies Baswedan melejit ke angka 16,42 persen.

“Analisis pertama terkait defisit elektabilitas Prabowo adalah performa dan kinerjanya selaku Menteri dalam kabinet Jokowi tidak dapat menjadi terobosan bagi yang bersangkutan untuk menampilkan prestasinya kepada publik,” kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto dalam rilis daring, Jumat (15/7/2022).

Ratno menyebut, kinerja menteri lebih banyak menjadi benefit sang presiden ketimbang bagi dirinya sendiri. Di sisi lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selaku kepala daerah justru memiliki “ruang bermain” yang lebih beragam dan lebih merdeka daripada seorang menteri.

“Sehingga Ganjar dan Prabowo leluasa menampilkan jurusnya, sedangkan Prabowo tidak,” kata dia.

Lebih lanjut, Ratno mengungkap analisis kedua terkait defisit elektabilitas Prabowo juga dapat dikaitkan dengan kalahnya Ketum Partai Gerindra itu terhadap Anies Baswedan.

“Hasil survei menunjukkan merosotnya Prabowo diimbangi dengan naiknya Anies, sesuatu yang dapat dinalar dengan baik mengingat keduanya bersaing memperebutkan pasar konstituen yang sama, yakni mereka yang tidak puas—menjurus antipati—kepada Jokowi. Sementara Prabowo tidak bisa berjarak dari sang Presiden sehingga kepercayaan eks pendukungnyan makin tergerus. Anies sebaliknya,” kata dia menjelaskan.

 

Suara Pendukung Prabowo Bergeser ke Anies

Roemah Djoeang
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri peresmian Roemah Djoeang di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (29/7). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menurut Ratno, suara eks pendukung Prabowo mengalir perlahan ke Anies Baswedan.

“Ada analisis dan figur lain yang mulai menyeruak ke papan utama, yakni Ridwan Kamil. Pada survey Indopol November 2021 dan Januari 2022, posisi Ridwan Kamil masih di angka 4,1-4,9 persen Top of Mind,” kata dia.

Adapun survei dilakukan dengan instrumen kuesioner dan pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

Sementara itu responden berjumlah 1.230 orang dengan margin error ±2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka pada kurun waktu tanggal 24 Juni – 1 Juli 2022.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya