Liputan6.com, Jakarta Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) selalu masuk dalam jajaran tokoh sebagai calon presiden di Pemilu 2024 versi lembaga survei. Pria karib disapa RK ini juga kerap dipasangkan dengan sejumlah tokoh sebagai capres dan cawapres.
Pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengaku tak mau terlalu memusingkan dorongan maju Pemilu 2024. Dia ingin tetap fokus bekerja memimpin Jabar.
Baca Juga
"Tafsir-tafsir politik selalu ada termasuk survei, objek yang disurvei dan dipendapati. Saya tidak bisa berkomentar terlalu jauh, kecuali tugas saya bekerja dengan maksimal," kata RK saat ditemui di SOR Arcamanik Bandung, Kamis, (4/8/2022).
Advertisement
Termasuk anggapan dirinya bersama Gubernur DKIÂ Jakarta, Anies Baswedan, yang layak diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon wakil presiden. Mendampingi tokoh parpol KIB sebagai calon presiden.
RK menuturkan, masih terus fokus bekerja terutama untuk pemulihan ekonomi di Jabar di masa pandemi covid-19. Terlebih, kini kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan.
"Kalau bekerja itu dimaknai sebagai potensi elektoral ya itu mah Alhamdulillah," jelas dia.
Sementara itu, ketika disinggung terkait rencana dirinya bergabung dengan partai politik, RK mengaku masih belum memutuskannya. Sebelumnya, Emil berjanji akan menentukkan partai pada Juni kemarin sebagai kendaraan di Pemilu 2024.
Namun, hal itu urung dilakukan karena musibah yang menimpa keluarganya usai putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz, meninggal dunia pada Juni silam.
"Saya masih berduka, jadi dulu komitmen di bulan Juni saya kira belum jadi prioritas dulu. Nanti di waktu yang pas akan saya beritahu," ungkap RK.
Â
Anies-Ridwan Kamil Potensi Diusung KIB
Sebelumnya, Peneliti BRIN, Wasisto Rahardjo Jati mengatakan, dua nama yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai punya potensi yang sama baik jika diusung sebagai Cawapres oleh KIB.
"Alasannya adalah keduanya mewakili pilihan pemilih terkini yang sepertinya lebih memperhatikan rekam jejak kinerja sebagai acuan," kata Wasis saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/7).
Keduanya, juga memiliki kapasitas dan berpotensi mendulang suara besar dalam Pemilu 2024. "Keduanya juga adalah kepala daerah dengan prosentase salah satu kantong suara terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Wasis menilai, kedua nama tersebut cocok apabila disandingkan dengan capres dari internal KIB.
Advertisement