Momentum HUT RI, PDIP Kobarkan Semangat Hattrick Menangkan Pemilu 2024

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menilai, perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 adalah momentum untuk mengobarkan semangat seluruh kader dan simpatisan partai guna berjuang lebih keras untuk Pemilu 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Agu 2022, 19:38 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2022, 19:38 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menilai, perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 adalah momentum untuk mengobarkan semangat seluruh kader (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menilai, perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 adalah momentum untuk mengobarkan semangat seluruh kader dan simpatisan partai guna berjuang lebih keras untuk Pemilu 2024. Dia percaya, dengan api semangat kemerdekaan, maka PDIP mampu menghadirkan hattrick pada Pemilu 2024.

“Marilah kita jalankan tugas sejarah bangsa. Kita berjuang untuk memenangkan Pemilu 2024, menang tiga kali berturut-turut (hattrick) melalui kerja di bawah; kerja di tengah rakyat,” kata Hasto dalam pidatonya saat upacara perayaan HUT RI di Lapangan Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, seperti dikutip dari siaran pers diterima Rabu (17/8/2022).

Hasto menambahkan, jika partainya dapat mengukuhkan kemenangan hingga tiga kali berturut, maka kesatupaduan kepemimpinan Bung Karno, Bu Mega dan Pak Jokowi akan bisa dilanjutkan untuk periode selanjutnya. Menengok sejarah, kepemimpinan Bung karno menjadikan Indonesia Merdeka dan memimpin bagi bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Kemudian, saat Indonesia dipimpin oleh Megawati, bangsa dinilai bisa terlepas dari belenggu krisis multidimensional dan hanya dalam waktu 3 tahun meletakkan fundamental yang sangat kuat bagi kemajuan.

Lalu saat ini, saat Presiden Jokowi memimpin selama dua periode, penjabaran teknokratik dan gerak pembangunan Indonesia sentris telah menjembatani jalan menuju kejayaan bangsa.

“Keberlangsungan kepemimpinan itulah yang menjadi tugas kita,” tegas Hasto.

Pesan Megawati

Hasto pun lalu mengutip pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyampaikan lima hal untuk bangsa dan negara. Pertama, jangan melupakan sejarah (Jas Merah). Seluruh kader dan simpatisan diajak untuk selalu belajar dari masa lalu untuk masa depan.

"Kedua, jangan masuk zona nyaman. Sebab zona nyamanadalah perangkap yang dapat merubah arah perjuangan kita," jelas Hasto.

Ketiga, kobarkan semangat juang, suatu fighting spirit bagaikan api nan kunjung padam. Dengan fighting spirit ini PDI Perjuangan akan mampu menghadapi ujian; jalan berliku; dan kerikil-kerikil tajam yang menghadang jalan kita.

"Sebagai Partai yang begitu memahami hakikat perjuangan, dan dengan kepemimpinan yang kuat, kerja ke bawah, dan persatuan dengan rakyat, kita akan mampu menghadapi berbagai ujian," urai Hasto.

Hal keempat, lanjut Hasto, adalah perjuangkan perubahan nasib rakyat dan terakhir adalah membangun kejayaan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui riset dan inovasi agar menjadi bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri.

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmatnya kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk bergelora semangatnya sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa hebat karena disiplinnya; prestasinya dan keteladannya di dalam membumikan Pancasila. Sebab Pancasila bukan hanya ideologi bangsa. Pancasila terbukti mampu menjadi ideologi dunia,” Hasto menandasi.

Amanat

Amanat Megawati yang dibacakan Hasto itu disampaikan secara langsung dalam upacara yang diikuti ratusan kader partai dan disiarkan secara virtual ke seluruh Indonesia. Sebelum upacara, dilakukan kirab yang dimeriahkan marching band serta arak-arakan penari Bali.

Di upacara itu, Pimpinan DPP PDIP yang hadir antara lain Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Hamka Haq, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, Sadarestuwati, Nusyirwan Soedjono, Wiryanti Sukamdani dan Rudianto Tjen.

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya