Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari Bisowarno meminta kepada gerakan koperasi untuk mempersiapkan berbagai langkah strategis guna menyambut era baru. Era baru yang dimaksudnya adalah transformasi gerakan koperasi yang menyesuaikan dirinya terhadap arus perubahan zaman.
Salah satunya ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekopin bersama dengan PT. Kredit Biro Indonesia Jaya di sela-sela Pembukaan agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas), untuk menghadirkan sistem informasi layanan koperasi.
"Bagaimana kita kemudian mengoptimalkan usaha simpan pinjam yang ada di koperasi dengan cara sistem layanan informasi koperasi. Bermitra dengan PT. Kredit Biro Indonesia Jaya, ini adalah semacam BI Checking, yang selama ini koperasi belum memiliki itu," tutur Sri Untari pada sambutannya di Ballroom Quest Hotel, Kota Semarang, seperti dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022).
Advertisement
Tentunya, dengan adanya sistem layanan informasi koperasi, akan sangat memudahkan pelaku usaha koperasi simpan pinjam. Terutama untuk mencari informasi terkait riwayat kelancaran atau non performing credit payment (kolektibilitas).
Baca Juga
Untari menyampaikan, motif Dekopin menginisiasi munculnya sistem layanan informasi ini dilandasi atas semangat kolaborasi lintas pelaku koperasi, terutama dibidang simpan pinjam.
Dia menyakini, kemajuan gerakan koperasi di Indonesia hanya bisa dicapai apabila seluruh insan yang terlibat di dalamnya memiliki kesadaran dan keyakinan yang sama untuk membuat koperasi sebagai lembaga perekonomian yang dapat dipercaya serta diandalkan oleh masyarakat.
"Saya tidak mau Dekopin itu cuman duduk-duduk. Karena kalau kita cuman duduk-duduk nanti koperasi-koperasi itu tidak akan mendapatkan ilmu. Maka semua yang sedang dikerjakan Dekopin ini ke semua jajarannya ke bawah, agar kemudian nanti tumbuh subur koperasi koperasi diseluruh Indonesia," tegasnya.
Untari juga menyinggung terkait urgensi revisi Undang-Undang Perkoperasian, yang menurutnya memerlukan banyak perubahan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. "RUU Perkoperasian ini, akan Menjadi jawaban atas keresahan gerakan koperasi. Bagaimana selama 30 tahun, Undang-Undang Koperasi yang masih berlaku saat ini sudah tidak update," ujar Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang-Jawa Timur tersebut.
Â
Ciptakan Terobosan
Disamping itu, Untari juga mengingatkan kondisi seluruh dunia yang tengah dihadapkan kepada ketidakpastian akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. Konflik tersebut menyebabkan harga berbagai komoditas pokok seperti minyak bumi dan gandum melonjak tinggi.
Oleh sebab itu, Untari mengajak kepada gerakan koperasi Indonesia untuk turut berpartisipasi secara aktif, menciptakan terobosan-terobosan baru dibidang energi dan pangan. Dengan harapan koperasi dapat memiliki kontribusi dalam menciptakan ketahan pangan dan energi nasional di masa depan.
"Ini adalah bagian daripada upaya kita membantu pemerintah Republik Indonesia, agar mampu berdiri diatas kaki sendiri dalam perekonomian, seperti perintahnya Bung Karno dalam Trisakti poin kedua," imbuhnya.
Selain penandatanganan MoU dengan PT. Kredit Biro Indonesia Jaya, Sri Untari juga melantik secara langsung kepengurusan Dekopinwil Provinsi Jawa Tengah yang akan dipimpin oleh Andang Wahyu Trianto berserta jajaran pengurusnya.
Harapannya, pelantikan pengurus Dekopinwil Jawa Tengah ini mampu menjadi penguat rasa kekeluargaan dan solidaritas antara seluruh gerakan koperasi di Indonesia untuk terus bekerjasama serta menguatkan spirit kolaborasi. Utamanya dalam membangun koperasi, agar dapat berkembang lebih pesat.
"Kita berharap kehadiran Dekopinwil Jawa Tengah ini mampu mengayomi seluruh anggotanya dan juga menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam membangun ekonomi Jawa tengah. Melalui koperasi yang didrive oleh Dekopinwil," tutup Sri Untari.
Advertisement