Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok, Kamis 1 September 2022, wilayah Jakarta pagi hari langitnya sebagian hujan, sebagiannya lagi berawan. Hujan ringan pada pagi hari diperkirakan guyur Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, sisanya berawan.
Begitu pula pada siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diprediksi turun hujan berintensitas ringan, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Advertisement
Baca Juga
Cuaca hujan dengan intensitas ringan tersebut, pada malam hari diperkirakan turun hampir di seluruh Jakarta, kecuali Jakarta Pusat dan Jakarta Utara berawan.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jaksel, dan Jaktim pada sore dan malam hari," kata peringatan dini BMKG.
Tidak jauh berbeda, wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pada pagi hari diperkirakan cerah berawan.
Lalu siang sampai malam harinya, ketiga wilayah tersebut diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan waspada hujan petir di Kota Bogor pada siang hari.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga menjelang malam hari di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang," jelas peringatan dini BMKG.
Senada, Kota Tangerang, Banten, pada pagi dan malam hari juga diperkirakan turun hujan ringan, siang berawan.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara, Kabupaten Lebak bagian Utara dan Tengah, Kabupaten Tangerang bagian Selatan, Kota Tangerang Selatan," tegas peringatan dini BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Hujan Ringan |  Berawan |  Hujan Ringan |
Risiko Dehidrasi Meningkat Kala Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, terpenuhinya kebutuhan akan asupan air minum akan menunjang kesehatan dan kebugaran saat beraktivitas sehari-hari. Sayangnya menurut survei, 1 dari 4 orang dewasa Indonesia belum cukup minum.
Risiko dehidrasi pun meningkat ketika menghadapi cuaca ekstrem yang tak menentu, seperti saat cuaca panas dan kurang minum.
Sebagai zat gizi makro yang tidak diproduksi dalam tubuh, perlu dipahami bahwa tidak semua air layak untuk diminum, kita perlu memerhatikan kualitas air yang kita konsumsi.
Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini ternyata juga dapat mempengaruhi kualitas air. Mengonsumsi air yang tercemar bakteri, logam berat, senyawa kimia, pestisida, dan organik, dapat membahayakan kesehatan. Â
"Survei menyatakan bahwa penduduk Indonesia masih kurang minum, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kesehatan," ujar Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia saat Virtual Press ConferenceDanone-AQUA pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Di tengah rendahnya tingkat asupan air minum keluarga Indonesia, Arif mengatakan ancaman kesehatan pun semakin tinggi akibat cuaca ekstrem yang dialami saat ini.
Advertisement
Jangan Sepelekan Asupan Air Minum
Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga memengaruhi kualitas dan kuantitas air.
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menambahkan, "Salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan terutama dalam menghadapi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini adalah dengan memenuhi kebutuhan asupan air minum."
Ia mengatakan selain jenis kelamin dan usia, faktor lain yang dapat mempengaruhi kebutuhan air adalah suhu, kelembapan dan lingkungan.
Ada banyak manfaat air bagi tubuh, di antaranya untuk pembentukan sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, mendukung ketahanan fisik anak, mengeluarkan zat tidak berguna dari dalam tubuh, hingga mendukung fungsi kognitif atau konsentrasi.
Zat Gizi Mikro
Di sisi lain, sebagai zat gizi makro pada 2013, air masuk dalam AKG (Angka Kecukupan Gizi) untuk orang Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI mengenai Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia, orang dewasa membutuhkan sekitar 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air minum setiap harinya. Kebutuhan ini dapat bertambah sesuai dengan kondisi tertentu misalnya bagi ibu hamil dan menyusui.
"Kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi yang berdampak pada kesehatan, di antaranya seperti mudah lelah, daya ingat dan konsentrasi menurun, jika terjadi secara berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, bahkan meningkatkan resiko kegemukan," kata dr. Diana.
Menurutnya, selain kuantitas perlu diperhatikan juga kualitas air yang kita minum. Air dapat tercemar oleh bakteri dan senyawa berbahaya penyebab penyakit. Karena itu, sebaiknya pilih air minum yang berasal dari sumber terlindungi dan diproses sesuai dengan standar kesehatan.
Selain pencemaran lingkungan, cuaca ekstrem juga ternyata berkontribusi terhadap penurunan kualitas air. Maka penting bagi keluarga Indonesia untuk mendapatkan air minum yang berkualitas dan terjamin guna menjaga asupan air minum sehari-hari.
Advertisement