Kecelakaan Maut di Bekasi, Ridwan Kamil Minta Polisi Usut Tuntas Penyebabnya

Ridwan Kamil meminta pada pihak kepolisian untuk melakukan tindak lanjut agar kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar tak kembali terulang.

oleh Winda Nelfira diperbarui 31 Agu 2022, 16:52 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 16:52 WIB
Penampakan Kecelakaan Maut di Bekasi, Truk Kontainer Hantam Halte Sekolah dan Tewaskan 10 Orang
Polisi membersihkan puing-puing pascakecelakaan lalu lintas di Bekasi, Indonesia, Rabu (31/8/2022). Korban meninggal adalah siswa SD dan pedagang. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan belasungkawa atas kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton yang terjadi di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru I dan III yang berada di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan ini, kesekian kali pada kendaraan-kendaraan besar yang mengakibatkan kecelakaan dan fatal pada 10 warga jabar khususnya di kota bekasi," kata Ridwan Kamil di Balai Kota DKI Jakarta usai Penyerahan Komunike Forum Urban 20(U20), Rabu (31/8/2022).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga meminta pada pihak kepolisian untuk melakukan tindak lanjut agar kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar tak kembali terulang. 

"Dan saya meminta kepada kepolisian melakukan penindaklanjutan agar ini menjadi terang berderang masalahnya," ujar Emil.

Ridwan Kamil juga meminta kepada Wali Kota Bekasi untuk segera melakukan takziah kepada warga yang menjadi korban kecelakaan. Terlebih kata dia, ada korban anak-anak. 

"Kedua kepada Wali Kota Bekasi segera di waktu yang terdekat untuk melakukan takziah kepada warganya, apalagi tujuh korbannya anak-anak ya," ucap dia. 

Dia mengatakan akan menyempatkan berkunjung ke rumah keluarga korban kecelakaan di sela-sela kesibukannya sebagai Co-chair U20 Mayors Summit 2022.

"Saya juga dalam sela-sela kesibukan yang belum selesai ini akan coba upayakan untuk menjenguk juga kepada keluarga yang ditinggalkan sambil kita evaluasi masalahnya sesuatu yang sistemik atau kecelakaannya," kata dia.

Menurut Emil, kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti truk dan tronton sering terjadi di tahun ini. Dia pun meminta pihak perusahaan turut memperhatikan kondisi kelaikan kendaraannya.

"Itu harus kepada sumber si pemiliknya itu, jadi kepada perusahaan besar yg suka angkut-angkut barang mohon kelaikan dari kendaraan itu selalu diperhatikan," kata Emil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Total Korban 30 Orang

Penampakan Kecelakaan Maut di Bekasi, Truk Kontainer Hantam Halte Sekolah dan Tewaskan 10 Orang
Polisi bekerja di lokasi kecelakaan lalu lintas di Bekasi, Indonesia, Rabu (31/8/2022). Sebuah truk kontainer menghantam halte dekat sekolah. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

 

Jumlah korban dalam kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, berjumlah 30 orang. 10 orang diantaranya meninggal dunia dan 20 orang luka berat hingga ringan.

"Korban sampai saat ini secara keseluruhan ada 30, tapi yang meninggal 10 orang," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman kepada awak media, Rabu (31/8/2022).

Latif menuturkan, seluruh korban sebagian dilarikan ke RSUD Kota Bekasi dan sebagian lainnya ke RS Ananda.

"Korban berada di RSUD dan RS Ananda di Bekasi," ujarnya.

Menurutnya, seluruh korban anak-anak yang meninggal dunia merupakan murid SDN Kota Baru II dan III yang berada tepat di depan lokasi kecelakaan.

Latif menjelaskan, kecelakaan maut tersebut berlangsung saat jam istirahat sekolah. Saat itu ada puluhan siswa yang sedang keluar dan ada beberapa juga yang pulang.

Para korban kebanyakan sedang berada di halte yang berada di depan sekolah. Tiba-tiba melintas truk trailer yang oleng dan menabrak halte beserta tiang listrik di dekatnya.

"Anak sekolah ada 20 orang lebih yang menjadi korban, dan meninggal tadi anak sekolahnya ada tujuh orang," ungkap Latif.

Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya menduga kecelakaan bukan disebabkan rem blong, tapi kecepatan laju truk yang tak bisa dikendalikan sang sopir.

"Untuk rem blong kemungkinan tidak, karena ada pengereman. Jadi menurut perkiraan kami ini karena kecepatannya," tandasnya.

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya