Mardiono Bantah Kudeta Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

Suharso Monoarfa dihentikan sebagai Ketum PPP melalui forum Mukernas yang digelar di Banten. Forum itu juga menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketum PPP.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Sep 2022, 11:49 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 11:36 WIB
Partai Persatuan Pembangunan Daftar ke KPU
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). KPU menerima berkas dari 4 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kesepuluh pendaftaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Ketum PPP) melalui forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Kabupaten Serang, Banten pada Minggu hingga Senin, 4-5 September 2022.

Forum tersebut juga memutuskan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP menggantikan Suharso.

Mardiono menegaskan, pergantian Ketum PPP dari Suharso Monoarfa kepada dirinya bukan merupakan kudeta pimpinan. Melainkan kelanjutan estafet kepengurusan di partai berlambang Ka'bah tersebut.

"Tidak ada istilah kudeta, ini adalah estafet kepemimpinan menghadapai hal besar," kata Muhammad Mardiono di lokasi Mukernas, Senin (5/09/2022).

Mardiono mengklaim telah berbicara dengan Suharso Monoarfa terkait pelaksanaan Mukernas di Kabupaten Serang ini.

Namun tidak banyak yang dibicarakan melalui sambungan telepon seluler pada Minggu, 4 September 2022 kemarin. Mardiono beralasan, kesibukan Suharso yang menyebabkan komunikasi hanya berlangsung singkat.

"Tadi pagi beliau juga telepon saya, karena waktunya sempit dan beliau kembali ke Tanah Air, maka komunikasinya tidak banyak," terangnya.

PPP kubu Muhammad Mardiono beralasan, perpindahan kepimpinan di partai berwarna hijau ini untuk suksesi Pemliu 2024, sekaligus membiarkan Suharso Monoarfa fokus bekerja sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Terlebih saat ini banyak agenda besar yang harus dilaksanakannya, seperti perhelatan G20 dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Seluruh helatan agenda nasional itu bagus diselesaikan dengan konsentrasi penuh. Di sisi lain, partai harus terus bekerja untuk memenangkan Pemilu mendatang.

"Dalam pertimbangan, beliau juga mengemban amanah yang besar di kementrian, di Bappenas, menghadapai G20 dan sebagainya. Terutama beliau di tugas negara. Begitu juga di tugas kepartaian, agar sama-sama fokus karena tuntutan kedepan," jelasnya.

Suharso Diberhentikan Buntut Pernyataan Amplop Kiai

Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP berdasarkan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten, Minggu, 4 Agustus 2022. (Istimewa)
Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP berdasarkan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten, Minggu, 4 Agustus 2022. (Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, Mukernas PPP menunjuk Muhammad Mardiono yang juga anggota Wantimpres sebagai Plt Ketua Umum PPP. Sedangkan Suharso Monoarfa telah diberhentikan dari jabatannya, melalui Mahkamah Partai PPP, buntut gaduhnya pernyataan 'amplop kiai'.

"Mukernas telah memutuskan malam hari ini. Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian, yang mengamanatkan kepada saya untuk mengisi lowongan sebagai plt ketua umum," kata Mardiono di lokasi, Senin (5/9/2022) dini hari.

Mardiono mengklaim, dirinya ditunjuk sebagai plt setelah mendapatkan dukungan dari para kiai di PPP. Dia pun akan membawa partainya untuk bisa mendulang kejayaan di Pemilu 2024.

"Atas dukungan, doa, para kiai yang ada di majelis-majelis ini, maka saya akan bekerja keras untuk bagaimana partai PPP sebagai warisan para ulama ini, bisa bangkit di Pemilu 2024 untuk mengulang sejarah kejayaan," jelas dia.

Menurut dia, semuanya tentu tidak akan mudah. Namun, dirinya berkeyakinan semua kader PPP akan bekerja keras.

"Tantangan dan hambatan tentu akan kita hadapi, tapi itu adalah ujian untuk memperkuat kami semua. Tentu Muhammad Mardiono, tidak akan ada artinya, tanpa kebersamaan dari seluruh jajaran kader," kata Mardiono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya